Hari Lahirnya Pancasila Moment Bangkit dari Keterpurukan

Ir-Nofrizal.jpg
(ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Indonesia memperingati hari Lahir  Hari Lahir Pancasila yang berbeda tahun ini. Pasalnya hari istimewa tersebut dirayakan saat Indonesia sedang menghadapai wabah virus corona.

Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM tetap menyambut hari atas peringatan hari lahir Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat kota Pekanbaru khususnya, untuk bangkit dari keterpurukan dampak pandemi covid-19 ini.

Dia juga mengajak agar dapat kembali kepada nilai-nilai Pancasila yang terdapat didalam butir-butirnya.

"Harus kembali kepada nilai nilai yang ada, pada butir butir Pancasila yang disampaikan bung Karno pada pidatonya," kata Nofrizal, Senin 1 Juni 20202 kepada wartawan.

Dari apa yang disampaikan Bung Karno (Presiden Indonesia Pertama, red) itu, kata Politisi PAN ini, adalah, Pancasila itu benar-benar satu dasar yang dinamis yang dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.



"Indonesia maju, Indonesia jaya, kembali bangkit dari keterpurukannya akibat covid 19, ini harus jadi perhatian bersama untuk bersatu,'' sebutnya.

Dipaparkan Ketua DPD PAN Pekanbaru ini, dahulu yang dihadapi adalah penjajah yang sangat jelas menindas dan pembodohan bangsa Indonesia. 

"Hari ini kita harus kembali kepada jiwa luhur pendiri bangsa Indonesia, kembali dengan cita-cita nya menuju kesejahteraan bangsa Indonesia," harapnya dilansir dari DPRD Pekanbaru

Tentunya, dijelaskan Nofrizal dengan mendahulukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kebutuhan dasarnya, dan kebutuhan jiwanya.

Dikatakan anggota DPRD Pekanbaru tiga periode ini, dalam bunyi Pancasila itu, ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, harus benar-benar ditumbuhkan dalam diri.

"Saat ini, itu yang sudah mulai hilang. Kita lebih terfokus pada pembangunan fisik dan, pertumbuhan ekonomi secara makro yang hanya menguntungkan pada golongan tertentu. Ini harus segara kita sadari dan benahi," tandasnya. (SD)