Ketegaran Seorang Ayah Saat 4 Anak dan Istrinya Positif Corona

Positif-Corona.jpg
(istimewa)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS - "Berserah diri kepada Sang Pencipta." kata ini yang keluar dari mulut AR (50) salah satu Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau setelah mengetahui lima anggota keluarganya dinyatakan terpapar positif Copid 19.

Perasaan AR (50), yang juga ASN di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bengkalis ini kian gusar setelah mengetahui hasil tes sang istri juga terkonfirmasi positif corona.

Saat RIAU ONLINE.CO.ID, menyambangi kediamanya, pria berpeci putih itu berusaha menutupi kesedihannya. Matanya berkaca kaca saat membagi cerita.

Cobaan dirasakan semakin berat tersebut dirasakan saat harus berpisah setelah keluarganya di rawat di RSUD Bengkalis, gedung Puskesmas Meskom, sejak 17 Mei 2020 lalu.

Mendapat musibah, ayah dari sembilan anak ini dengan tegar mengajarkan kepada keluarga untuk tidak takut dan khawatir.

"Mungkin ini cobaan atau ujian dari Allah SWT kepada kita. Dan dalam cobaan ini yakinlah ada dua hikmah yang kita dapati di antaranya penambahan pahala dan juga penghapusan dosa bagi keluarga kami," kata AR, Senin 1 Juni 2020 petang kemarin.


Data dirangkum dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, empat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan pasien ke-69 Pasien Dalam Pengawasan/PDP) di Kabupaten Bengkalis, inisial AM (22 tahun, perempuan).

Kemudian, MRH (9, laki-laki). MRH merupakan pasien ke-71 PDP di Kabupaten Bengkalis.

Lalu, SI (46, perempuan). S merupakan pasien ke-68 PDP di Kabupaten Bengkalis dan UHH (14, perempuan) pasien ke-70 PDP di Kabupaten Bengkalis.

"Selang tiga hari sebelum itu, satu dari tiga orang anak saya yang pulang dari pondok Magetan telah dahulu dinyatakan positif corona dan dirawat di RSUD Bengkalis," bebernya.

Diakui AR, selaku ASN dirinya tetap mentaati protokol kesehatan tanpa terkecuali istri serta empat putri dan lima putranya untuk menjalani rapid test.

"Kita menyadari dan juga mengingikan yang terbaik untuk keluarga, sehingga dengan kesadaran kami dan seluruh keluarga mengikuti rapid test," tambahnya.

Meski AR mengakui hasil rapid test yang dijalani menunjukan negatif, bukan berarti bisa lega saat ke empat anak serta istrinya masih positif dan masih dalam karantina.

"Yang paling terpukul adalah istri saya, biasanya disaat lebaran ini seharusnya bisa berkumpul malah terpisah. Namun, kami yakin akan ada hikmah dari Allah dibalik musibah ini," ujarnya.

Disamping rona kesedihan yang terpancar diwajahnya, AR yang juga pengurus dan imam mesjid di lingkungan tempat tinggalnya di Kecamatan Bengkalis itupun sempat melontarkan guyonan, menurutnya, anak-anaknya sudah ditempah dan tidak takut lagi di karantina di rumah sakit.

"Anak anak saya itu sudah terbiasa di lockdown mas, bahkan di lockdown sampai ke Jawa. Makanya saya tidak khawatir dengan anak saya yang masih dikarantina," pungkasnya semberi tertawa.