Stempel "Keluarga Miskin" Diprotes, Pemko Pekanbaru Langsung Revisi

Rumah-Warga-penerima-bantuan-diberi-tulisan-keluarga-miskin.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, M Noer memastikan hari ini pihaknya sudah bergerak langsung terkait banyaknya penolakan stempelisasi "Rumah Miskin" di Pekanbaru.

 

"Bahasanya akan kita buat lebih halus. Hari ini sedang diubah sesuai dengan saran dewan dan tokoh lainnya," kata M Noer, Jumat, 8 Mei 2020.

 

Tapi M Noer mengaku belum tahu seperti apa tulisan yang sedang diubah karena dirinya saat ini berada di kantor DPRD Pekanbaru untuk rapat pembahasan anggaran Refocusing dengan DPRD.

 

"Apa yang diubah saya belum tahu, saya kan dari tadi disini," tambahnya.

 

Walikota Pekanbaru Firdaus memberikan tanda ke beberapa rumah warga yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Marpoyan Damai, Rabu, 5 Mei 2020.

 



 

Dalam melakukan stempelisasi, Firdaus didampingi Wakilnya Ayat Cahyadi. Pemberian tanda ini dijelaskan Firdaus bertujuan untuk menghindari tumpang tindih penyaluran bantuan.

 

 

"Kami bersama Pak Ayat, Forkompinda, Camat dan OPD terkait ingin memastikan langsung, bahwa bantuan yang disalurkan pemerintah tepat sasaran," katanya saat dilokasi.

 

 

Tanda yang terpasang di rumah sesuai kelompok yang menerima. Ada penerima PKH, BPNT dan masyarakat rentan miskin. "Kalau yang sekarang ini PKH," singkatnya.

 

Namun, stempelisasi ini mendapat respon negatif oleh berbagai kalangan karena dianggap melecehkan dan melukai hati orang-orang miskin yang ada di Pekanbaru.