Ada Postingan Tendensius di Website Pemko Pekanbaru, Pengamat: Jangan Anti Kritik

Postingan-Opini-di-Website-Pemko-Pekanbaru.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat Pemerintahan Riau, Tito Handoko, menyayangkan adanya opini yang di-posting oleh website resmi Pemko Pekanbaru di berjudul "PSBB Bukan Hanya Soal Makan, Tapi Soal Hidup Selamanya" https://pekanbaru.go.id/p/news/psbb-bukan-hanya-soal-makan--tapi-soal-hidup-selamanya 

 

Dosen Ilmu Pemerintahan Unri ini mengatakan, website pekanbaru.go.id adalah website resmi pemerintah dan dikelola menggunakan uang rakyat, seharusnya menjadi media bagi Pemko dalam menyampaikan informasi seputar kegiatan Pemko, bukan malah mengadu domba DPRD dan Pemko.

 

Dalam artikel tersebut Tito melihat ada bentuk sikap anti-kritik yang diperlihatkan oleh Pemko Pekanbaru. Parahnya, tulisan itu secara terang-terangan menyerang DPRD Pekanbaru sebagai mitra Walikota dalam menjalankan pemerintah.

 

"Lalu oknum masyarakat bahkan legislatif sebagai unsur pemerintah menyimpulkan PSBB Pekanbaru gagal? Dan paling memalukan, oknum legislatif sebagai wakil rakyat yang harus paham konsep PSBB justru menolak PSBB lanjutan di Pekanbaru. Ini jelas lucu dan memalukan, seolah pemerintah terpecah akan kebijakan yang diprakarsai pemerintah pusat," demikian bunyi potongan opini yang ditulis oleh penulis yang diinisialkan.

 

Ditegaskan Tito, dalam konteks kebijakan publik tulisan tersebut sangat tendensius dan menunjukkan bahwa Pemko Pekanbaru tidak ada niat baik untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beriringan dengan DPRD.


 

"Setiap kebijakan pemerintah harus melibatkan Forkompinda, di dalamnya ada DPRD. Dengan adanya komentar begitu di website resmi Pemko, ini menunjukkan tidak ada hubungan baik antara Pemko dan DPRD," kata Tito, Selasa, 5 Mei 2020.

 

Pemko Pekanbaru, diharapkan segera mengklarifikasi tulisan tersebut karena ini akan berpotensi memperuncing perseturuan antara Pemko dan DPRD.

 

Sebab, beberapa hari yang lalu hubungan keduanya juga sempat panas.

 

Hal tersebut dipicu status Facebook Kabag Humas Pemko Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman yang mengatakan DPRD dungu dan ungkapan hinaan lainnya. 

 

"Dengan munculnya hal-hal seperti ini, tentu akan memperuncing hubungan antara DPRD dan pemko.

Dan ini tidak akan selesai dalam jangka pendek, kalau tidak diselesaikan secara kelembagaan. Akhirnya, nanti saling melontarkan persepsi negatif," jelasnya.

 

Lebih jauh, Tito mengingatkan Pemko Pekanbaru agar tidak bersiap anti-kritik apalagi sampai menerbitkan tulisan yang anti-thesis, jika memang ada kesalahan diakui saja tanpa harus mencari pembenaran apalagi sampai menyebut kritikan DPRD memalukan.

 

"Porsi keduanya sudah jelas. DPRD kan salah satu fungsinya adalah kontrol. Pemko jangan anti kritik. Karena kritikan itu salah satu bentuk kontrol DPRD. Yang naas itu malah ketika tidak ada lagi kritikan," jelasnya.