Ketua RT/RW se Kelurahan Air Dingin menolak keras bantuan Sembako yang diserahkan oleh Pemko Pekanbaru. Sebanyak 15 ribu lebih paket sembako itu disalurkan kepada warga miskin se-Kota Pekanbaru terdampak Covid-19.
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua RT/RW se Kelurahan Air Dingin menolak keras bantuan Sembako yang diserahkan oleh Pemko Pekanbaru. Sebanyak 15 ribu lebih paket sembako itu disalurkan kepada warga miskin se-Kota Pekanbaru terdampak Covid-19.
"Mohon maaf setelah kami telusuri ternyata itu bukan dari Pemko tapi dari Baznas yang mana peruntukannya kepada orang miskin menyambut bulan Ramadhan, tapi terlambat diserahkan. Dan ini dibungkus oleh Dinas Sosial atas nama bantuan Covid-19," kata Ketua Forum RTRW Kelurahan Air Dingin, H Suhardi, Senin, 27 April 2020.
Sementara usulan bantuan Covid-19 sebanyak 3679 KK oleh Lurah Air Dingin sampai hari ini belum ada kejelasan, sehingga ketua RT dan RW sepakat untuk menolak bantuan tersebut.
"Kami maunya bantuan untuk Covid, karena pemerintah menjanjikan empat hari PSBB sudah ada bantuan untuk kami, tapi kami sudah 11 hari PSBB belum juga ada kejelasan," ujar Suhardi.
Disamping itu, Ketua RT dan RW juga khawatir nanti ada fitnah diantara warganya karena bantuan hanya diberikan kepada segelintir orang, yakni sebanyak 234 KK saja untuk satu kelurahan Air Dingin.
Suhardi memastikan, pihaknya tidak akan menandatangani apapun nantinya dalam penyaluran bantuan ini, dan membiarkan pemerintah memberikan bantuan tersebut kepada orang-orang yang sudah ditunjuknya.
"Kami tidak akan mendampingi apalagi menandatangi berita acara penyerahan bantuan ini, tak masuk logika bantuan segitu untuk warga kami," jelas Suhardi.
Forum RT dan RW Kelurahan Air Dingin yang terdiri dari 68 Ketua RT dan 13 Ketua RW juga akan membuat surat kepada Direktur Sarana Pangan Mandiri (SPM) Ade Putra Daulay yang sudah menuding mereka macam-macam.
"Kan katanya kalau diserahkan ke RW, ada penumpukan warga lah, nanti tinggal 1-2 paket lah di rumah RW. Kami tidak terima ini," tegasnya.
Padahal warga Kelurahan Air Dingin sudah komitmen dalam membantu Pemko Pekanbaru untuk mendukung kebijakan PSBB, dengan mensosialisasikan physical distancing, bahkan warga Air Dingin sudah karantina wilayah 27 hari belakangan.
"Kami serius memantau wilayah kami, orang keluar masuk kami pantau semua," tutupnya.