(istimewa)
Senin, 27 April 2020 17:18 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Pencairan Dana Desa (DD) Tahap Pertama Tahun 2020 sepertinya belum sepenuhnya berjalan optimal. Dari 218 desa di Kuansing baru 8 desa DDnya cair.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kuansing, Hendra mengatakan, sebagian dana desa (DD) Tahun 2020 sudah ditransfer oleh pemerintah pusat. Namun hingga kini memang baru 8 desa yang sudah cair DDnya.
"Sekarang tergantung pengajuan, apabila syarat lengkap maka langsung bisa diajukan. Kita sudah beberapa kali mengajukan," ujar Hendra, Senin, 27 April 2020.
Pertama lalu katanya, ada 8 desa yang mengajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Rengat dan sudah ditransfer kerekening bank."Ternyata return oleh Bank Riau, karena dianggap ada kesalahan nomor rekening dan dananya kembali ke kas Negara," kata Hendra.
Setelah BPKAD Kuansing berkoordinasi dengan pihak KPPN Rengat dan Bank Riau Kepri akhirnya diproses ulang pengajuannya. Kini masih ada sekitar 13 desa yang mengajukan ke KPPN.
Menurut Hendra, masih banyaknya desa yang belum menerima penyaluran DD, karena masih adanya kelengkapan yang kurang sehingga tidak bisa di input ke sistem atau aplikasi OM SPAN.
"BPKAD hanya bisa memproses berkas yang sudah lengkap. Sekarang kita tidak mesti menunggu banyak, kalau memang lengkap berapa desa pun yang mengajukan tetap akan kita proses setiap harinya," katanya.
Hendra menuturkan kalau anggaran selalu tersedia, bahkan KPPN Rengat juga selalu mengingatkan soal percepatan pengajuan dana desa ini. "Kita tidak bisa menggesa karena tergantung dokumen yang diajukan oleh Dinas Sosial PMD, kalau memang sudah lengkap langsung kita proses," pungkasnya.
Sementara untuk alokasi dana desa (ADD) kata Hendra, sudah 127 desa yang sudah cair dan masih ada 17 desa lagi masih dalam proses pencairan. "ADD sudah 127 desa yang cair, 17 sedang proses," katanya.
Baca Juga