Kritik PSBB, Intsiawati Ayus: Tak Pandai Cari Duit, Kenapo Nak Jadi Kepala Daerah?

Intsiawati-Ayus.jpg
(wikipedia)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Riau, Intsiawati Ayus mendesak agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 24 jam full.

 

Sebab, jika hanya dilakukan malam hari saja kebijakan PSBB ini tidak akan efektif dan menjadi sia-sia saja. Tokoh perempuan yang kerap disapa Iin ini menambahkan, transparansi bantuan juga harus dilakukan Pemko Pekanbaru, baik dari sisi penerima bantuan, penyalurannya, hingga isi bantuan Sembako nanti.

 

"Komentar saya, waktu harus 24 jam, penerima bantuan harus orang yang tepat, penyalurannya harus tepat, dan masyarakat jangan asal terima. Cek isinya, sesuai atau tidak dengan budget yang diberikan," kata Iin kepada Riau Online, Rabu, 15 April 2020.

 

Bantuan banjir, gempa dan bencana alam lainnya sudah banyak yang kasusnya sampai di Kejaksaan maupun di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sehingga ia mengingatkan jangan lagi terjadi di bencana Covid-19. 


 

"Kalau Corona ini masih ada yang tega mengkorupsi, itu lah sejahat-jahatnya setan," tuturnya.

 

Iin mengingatkan, Pemko jangan membuat kebijakan yang menanggung seperti pemberlakuan pengawasan pada jam malam saja. Masalah anggaran jangan pernah disebut-sebut lagu.

 

"Rp 900 Milyar anggaran APBN untuk Riau dialihkan ke Covid-19, APBD juga sudah dibolehkan menggeser anggaran. Janganlah kepala daerah bilang tak ado duit, kalau tak pandai cari duit, ngapo berebut jadi kepala daerah? Ndak usah saja maju Pilkada biar saya saja yang maju," tegasnya.

 

Lebih jauh, Iin menghimbau agar pejabat tingkat apapun jangan mengedepankan kekeluargaan dalam menyalurkan bantuan sembako nantinya, sembako hanya untuk orang yang berhak.

 

"Jangan atas dasar kekerabatan, orang yang patut dikasih ya dikasih. Jangan nanti Anak Menantu Ponakan Ipar (AMPI)" tutupnya.