Khairul Umam Dorong Pemkab Bengkalis Segera Bantu Warga Terdampak Corona

umam.jpg
(andrias)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, H Kairul Umam menegaskan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis segera memberikan bantuan kepada masyarakat atas dampak wabah virus corona.

Bantuan ini merupakan salah satu jaring pengaman sosial yang telah dibahas bersama dalam rapat anggaran penanganan Covid 19 di Kabupaten Bengkalis, sebesar Rp 182,7 Miliar.

"Sampai hari ini, bantuan berupa masker dari pemerintah untuk masyarakat pun tidak ada. Percuma saja kita lakukan rapat tapi eksen atau tindakan di lapangan belum," tegas H Khairul Umam, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Minggu 12 April 2020.

Dalam kondisi ini, H Khairul Umam menyebut, DPRD Bengkalis mendorong Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengambil langkah taktis dalam penanganan dampak corona. Salah satunya pengesahan anggaran penanganan Covid 19 di wilayah.

"Kita (Dewan) sangat mendorong pemerintah agar mengambil kebijakan yang cepat, taktis dan strategis. Nah, jangankan memberikan bantuan sembako untuk masyarakat, bantuan berupa maskerpun tidak ada sama sekali," geram Ketua DPRD Bengkalis ini.


Politilisi senior dari Partai Keadilan Sejahtra (PKS) sangat menyayangkan untuk mengantisipasi keadaan yang belum tahu sampai kapan ini, pemerintah seharusnya tanggap dan hadir membantu masyarakat.

"Ini masalah nyawa masyarakat kita, dan menjadi priopritas kita bersama. Artinya, apapun alasanya tolong masyarakat diberikan bantuan sesuai aturan yang ada," tegas H Khairul Umam.

Terpisah, Rudi Hartono, warga Desa Kuala Alam, mengeluhkan dampak dari corona semakin meningkat di Pulau Bengkalis. Namun, mirisnya tidak adanya tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk membantu masyarakat.

Padahal, sebut Rudi Hartono lagi. Anggaran pemerintah sangat banyak untuk penanganan corana.

"Coba kita pikirkan, anggaran Rp. 182,7 Miliar untuk apa coba rinciannya ada apa tidak?," tanya Rudi.

Sementara, tambahnya, program karantina hanya dilakukan lima hari tidak mengikuti SOP yang ada seharusnya dilakukan dua pekan. Dan sampai saat ini pengecekan secara massal juga belum dilakukan.

"Pengadaan peralatan juga belum nampak, swab test masih harus ke litbangkes Jakarta," kesal Rudi.

Rudi juga mengkritik Pemkab Bengkalis yang hingga saat ini belum terealisainya program bagi bagi sembako.

"Nah, di sini kita melihat anggaran covid 19 bengkalis sangat besar tapi tidak jelas kegunaanya. Menduga, ini sangat potensi disalahgunakan,' ujar Rudi.