Hingga April 2020 Dinkes Kuansing Mencatat 180 Kasus DBD, Dua Meninggal

Gigitan-Nyamuk.jpg
(INTERNET)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan akan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sehubungan masih tingginya curah hujan saat ini.

Data Dinkes Kuansing terhitung sejak Januari sampai 11 April 2020, jumlah kasus DBD di Kuansing totalnya mencapai 180 kasus dan 2 korban meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kuansing, Jumardi mengatakan, pada bulan April sampai tanggal 11 ini terdapat tambahan 2 kasus DBD di Kuansing pertama di Jake dan kedua di Kelurahan Sungai Jering.

"Kalau data dari Januari sampai 31 Maret 2020 itu totalnya ada 178 kasus, dan tambahan bulan ini sampai tanggal 11 April ada 2 kasus, total seluruhnya 180 kasus," kata Jumardi, Sabtu, 11 April 2020.

Sebenarnya kata Jumardi, masih ada tambahan 1 lagi kasus DBD awal April ini, namun laporan belum masuk. "Tambahan satu itu dari Kuantan Mudik, tapi kita belum terima laporan," katanya.


Dari jumlah tersebut terangnya, memang ada 2 korban meninggal dunia akibat penyakit DBD dan itu terjadi pada awal Januari 2020 lalu.

Jumardi berharap kepada masyarakat untuk lebih giat lagi menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, sehingga penyebaran penyakit DBD bisa ditekan.

Caranya dengan mengoptimalkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengubur, menutup dan menimbun (3M) barang-barang bekas.

"Tumpukan barang bekas seperti ban, kaleng, dan wadah lainnya ini harus dibersihkan supaya nyamuk pembawa virus DBD ini tidak lagi bertelur dan bersarang disana, sehingga tidak ada lagi penyebaran," katanya.

Jumardi juga mengajak masyarakat untuk giat membersihkan tempat penampungan air dan menutup tempat penampungan air supaya nyamuk tidak lagi bisa bersarang disana.

"Kasus ini bisa kita tekan apabila kita bersama-sama dengan masyarakat ikut serta terutama dalam menjaga lingkungan sekitar dan rajin membersihkan lingkungan dengan menerapkan 3M Plus tadi," katanya.

Kemudian disampaikannya, dari hasil penyelidikan epidemiologi (PE) terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) ada empat desa di Kuantan Mudik yang rentan akan penyebaran DBD.

Hal tersebut dikarenakan kondisi lingkungan masih ada yang kurang bersih terutama masih adanya terlihat genangan air, barang bekas seperti kaleng, ban dan wadah lainnya yang masih banyak ditemukan oleh tim belum dibersihkan.

Dari hasil pantauan tim PE kata Jumardi, empat desa tersebut diantaranya, Banjar Padang, Seberang Pantai, Bukit Pedusunan dan Cengar. "Ini tergantung kades nanti untuk menghimbau warganya untuk membersihkan lingkungan sekitar supaya bisa terbebas dari DBD," pungkasnya.