Dampak Corona, Satu Penumpang Dikejar Sepuluh Ojek dan Becak

bentor.jpg
(andrias)

Laporan: ANDRIAS

RIAUONLINE, BENGKALIS - Dampak perekonomian akibat wabah virus Corona atau Covid-19, sangat terasa di Pulau Bengkalis. Ratusan tukang ojek dan becak motor serta becak kayuh lebih banyak duduk termenung menunggu penumpang.

Bukan hanya pendapatan mereka saja yang kurang, bahkan tidak jarang mereka pulang tanpa membawa hasil karena tidak ada penumpang.

Begitu juga yang terjadi pada para tukang ojek dan becak kayuh yang biasa mangkal di Pelabuhan Roro Air dan Pelabuhan penumpang Bandar Sri Laksamana (BSL). Mereka mengaku sejak pagi hingga sore tidak mendapatkan penumpang.

"Belum mendapatkan penumpang. Sangat terasa perekonomian sekarang ini, Subhanallah sangat sulit sekali. Jangankan untuk makan, mau beli bensin saja susah," kata Wak Suardi, Minggu 12 April 2020.



Suardi menambahakan, di saat sekarang ini ada satu orang penumpang saja maka akan bisa dikejar sekitar puluhan orang ojek atau becak motor.

"Sementara kami tidak memiliki gaji tetap atau bulanan, sedangkan anak mau sekolah. Kami dari masyarakat sebenarnya bukan tidak mau mengikuti peraturan pemerintah saat pandemi virus Corona ini, jika kami tidak keluar maka kami bisa terancam tidak makan, apalagi anak saya masih dua orang yang masih sekolah. Walaupun sekarang masih libur," ucapnya.

Terpisah, wakil Ketua F-SPTI, K-SPTI, khusus Kabupaten Bengkalis Arifin menyampaikan, sejak virus Corona melanda, dampak pendapatan buruh sangat jelas dan turun drastis.

"Dampak dari buruh sangat jelas. Sebelumya penghasilan perhari dapat dan mencukupi kebutuhan keluarga tapi saat ini, untuk mendapatkan Rp20 perhari saja sangat susah," ungkap Arifin.

Pun demikian, Arifin enggan disebut tidak berpartisipasi memutus mata rantai penyebaran virus corona karna masih melakukan aktifitas bongkar muat.

"Tetapi apa boleh buat, tak kerja tak dapat duit. Tapi kami akan tetap waspada dengan mengurangi berkumpul dalam jumlah ramai," ujarnya.