Harimau Sumatera Terjerat di Konsesi RAPP, Asri Auzar: Perusahaan Harus Tanggung jawab

harimau-sumatera.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Asri Auzar meminta seluruh perusahaan yang ada di Riau untuk berkomitmen dalan menjaga kelestarian binatang langka yang ada di provinsi Riau.

Hal tersebut ia sampaikan menyusul adanya harimau sumatera yang terjerat dalam areal konsesi PT Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) beberapa hari lalu.

"Seluruh yang punya hak konsesi, baik HTI maupun Perkebunan, wajib menjaga fauna langka. Kalau ada kejadian seperti ini perusahaan harus bertanggungjawab," kata Ketua DPD Demokrat Riau ini, Kamis, 2 April 2020.

Kedepannya, ia berharap agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, semua perusahaan harus berkomitmen menjaga fauna langka sesuai dengan SK dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Dimana lanjutnya, perusahaan harus memberikan porsi lahan untuk dijadikan habitat binatang langka. Sebab, jika binatang diberi tempat hidup ia tidak akan masuk ke pemukiman warga.

BACA JUGA: Harimau Sumatera Yang Terjerat Di Konsesi PT RAPP Diobservasi

"Jadi kalau misalnya dia punya hak konsesi sekian hekter, beri lahan untuk binatang ini. Jangan dihabiskan semua," tuturnya.



Namun kondisi sekarang ini, jelas Asri, banyak perusahaan yang bukannya menyediakan lahan untuk habitat harimau namun malah membabat hutan untuk dijadikan lahan perusahaan.

"Di Duri itu contohnya, suaka margasatwanya sudah hancur hutannya, gajah-gajah pun merusak perkebunan masyarakat, karena perlintasannya sudah jadi kebun oleh perusahaan. Ini yang banyak kami temui," jelasnya.

Dalam keterangan persnya, Communications Manager Budhi Firmansyah PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengatakan, Tim dari Departemen Lingkungan dan Konservasi (Conservation and Environment Department), PT RAPP telah melaporkan penemuan Seekor Harimau Sumatera yang terjerat di sempadan sungai Sangar oleh Pekerja di lapangan pada Sabtu, 28 Maret 2020 kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Sabtu Malam itu juga, Tim BBKSDA  sampai di Estate Meranti dan berkoordinasi bersama Tim Departemen Konservasi dan Lingkungan RAPP untuk mempersiapkan rencana penanganan dan evakuasi Harimau Sumatera tersebut.

Minggu 29 Maret 2020, Tim gabungan BBKSDA dan RAPP berangkat menuju lokasi Harimau yang terjerat. Setiba di lokasi, team segera melakukan evakuasi harimau tersebut.

"Mengingat perlu dilakukan perawatan terhadap luka yang diderita harimau dan observasi selanjutnya, harimau yang diketahui berkelamin betina tersebut langsung diberangkatkan menuju Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Damasraya (PRHSD) di  Sumatera Barat, " katanya.

RAPP sangat berterimakasih atas respon cepat team BBKSDA Riau atas laporan yang disampaikan. Perusahaan juga prihatin dan menyayangkan bahwa masih ada oknum atau kelompok yang tak bertanggung jawab melakukan tindakan yang dilarang dan melanggar hukum tersebut.

"Perusahaan senantiasa bekerjasama dengan pihak berwajib agar pelakunya dapat ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya sesuai undang-undang yang berlaku," ujarnya.

Guna perlindungan terhadap satwa di sekitar operasional perusahaan, RAPP selalu berusaha meningkatkan kemampuan personil Tim Penanggulangan Konflik Satwa Liar (TPK SL) yang telah dibentuk perusahaan dengan memberikan Pelatihan Mitigasi Konflik Manusia dan Satwa Liar.