Dewan Minta Pemerintah Daerah Tingkatkan Pemantauan Kepulangan TKI Lewat Pelabuhan Tikus

Indra-Gunawan-Eet.jpg
(Indra Gunawan Eet/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua DPRD Riau, Indra Gunawan Eet meminta seluruh stakeholder yang ada di tingkat kabupaten kota untuk bekerja ekstra mencegah penyebaran virus Covid-19, terutama di wilayah perbatasan.

Pasalnya, menurut Legislator asal Bengkalis ini, banyak orang yang datang ke Bengkalis melalui pelabuhan-pelabuhan tikus dengan menggunakan kapal nelayan.

Kedatangan sembunyi-sembunyi ini dikarenakan membludaknya ribuan TKI di pelabuhan Muar, Malaka. Sehingga, ia sudah meminta Gubernur Riau agar berkoordinasi dengan Malaysia untuk membuka akses dari pelabuhan Muar ke Bengkalis, Dumai dan Meranti.

"Di sana itu, kemarin sudah 7 ribu TKI kita terbengkalai, tak makan, tak tidur. Kalau total semuanya sudah belasan ribu, kalau sudah ramai begitu pasti lah interaksinya sangat dekat," jelas pria yang kerap disapa Engah Eet ini, Kamis, 2 April 2020.

Dalam rapat tersebut, Gubernur Riau juga memastikan akan mempersiapkan kapal Ferry khusus yang akan membawa TKI dari Malaysia ke Indonesia.



Selain itu, Eet juga meminta kepada Kakanwil Imigrasi agar kerja ekstra dalam memantau setiap pelabuhan resmi. Baik dari Bengkalis ke Selat Panjang, ke Dumai, Balai Karimun dan sebaliknya.

Sedangkan untuk pengawasan di pelabuhan tikus, Eet berharap agar ditambahkan anggaran guna mengawasi pelabuhan tikus ini, yang mana jumlahnya sangat banyak di wilayah pesisir.

"Makanya, anggaran Rp 200 milyar tak cukup ni. Harus setengah Triliun, Rp 500 Milyar," tegasnya.

Nantinya, semua TKI yang pulang ini wajib menjalani masa karantina selama 14 hari supaya penyebaran virus ini bisa dicegah dan tidak menular ke masyarakat Riau.

"Harus karantina, kalau yang sudah dipulangkan kemarin kita minta Dinas terkait data kembali, jangan biarkan lepas gitu saja," tutupnya.