Syahrul Aidi Minta Rencana Pemindahan Ibu Kota Ditunda, Pemerintah Fokus Tangani Covid-19

Syahrul-Aidi.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPR RI Dapil Riau 2, Syahrul Aidi Ma'azat meminta Presiden Jokowi untuk memikirkan kembali rencana pemindahan ibu kota baru karena Indoensia tengah dilanda wabah virus Covid-19.

"Rencana Pemerintah Pusat untuk memindahkan ibu kota ini saya lihat sangat luar biasa menggebu-gebunya, sampai hari ini juga belum ada pernyataan untuk menunda," kata Politisi PKS ini, Minggu, 29 Maret 2020.

Bahkan, Juru bicara Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi menegaskan pembangunan ibu kota masih on the track meski saat ini Indoensia membutuhkan dana guna penanganan virus Covid-19.

"Sudahlah, Pemerintah realistis saja. Indonesia ini akan krisis kalau salah-salah dalam mengelola uang. Indonesia belum akan mati kalau pemindahan ibukota baru ditunda, urungkanlah niat itu," kata Syahrul.


Memang diakui Syahrul, pemindahan ibu kota baru tidak 100 persen memakai anggaran APBN, namun alangkah baiknya jika APBN dari sana dialihkan ke penanganan covid.

Pasalnya, dari Rp 68 Triliun yang dianggarkan dari APBN untuk penanganan COVID-19 di Indonesia ditarik dari infrastruktur yang ada di daerah, termasuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diperuntukkan ke Riau.

"Maka, pemerintah harus memikirkan ulang kondisi negara yang tengah menghadapi Covid-19, ini sangat luar biasa menguras dana. Malaysia saja sudah menganggarkan Rp 982 T," jelasnya.

Sebelumnya, Anggota DPR RI Dapil Riau, Achmad juga meminta agar Presiden Jokowi tidak berpikir untuk berhutang ke negara lain dalam menangani kasus penyebaran virus Corona di Indonesia.
Dikatakan Achmad, Presiden cukup mengalihkan anggaran infrastruktur yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bergerak di sektor informal seperti Ojol, pedagang asongan dan lainnya.
Bahkan, Politisi Demokrat ini juga meminta agar anggaran infrastruktur yang direncanakan untuk perpindahan ibukota baru di Kalimantan dialihkan ke anggaran penanganan virus Corona.

"Jangan ngutang lagi, pakai saja dana APBN, terutama dana infrastruktur, termasuk dana pemindahan ibu kota. Alihkan semua untuk keselamatan rakyat. Keselamatan rakyat diatas segalanya," tegas Achmad kepada Riau Online, Jumat, 27 Maret 2020.