Pedagang Mengeluh Akibat Pasar Sepi Imbas Covid-19, Parisman Minta Dinas Bikin Terobosan/Ilustrasi pasar sepi/Detik.com
(Detik.com)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Anggota DPRD Riau Dapil Pekanbaru, Parisman Ikhwan meminta Pemerintah Kota Pekanbaru mulai memikirkan nasib pedagang pasar yang mengeluhkan menurunnya omzet pendapatan akibat isu virus Corona beberapa hari belakangan.
Dikatakan Politisi Golkar ini, banyak pedagang yang mengeluhkan nasibnya karena sepinya pembeli yang datang ke pasar. Hal ini berkaitan dengan kebijakan Work From Home (WFH) yang diterapkan instansi pemerintahan dan perusahaan swasta.
Politisi yang kerap disapa Iwan Fattah ini menyarankan pemerintah untuk melakukan strategi-strategi khusus supaya orang masih tetap berbelanja di pasar, karena pasar merupakan tempat yang penting dalam memastikan stok pangan masyarakat.
"Banyak pedagang yang menjerit datang ke saya, karena sepinya pembeli ini, ini harus jadi perhatian pemerintah," kata Iwan, Jumat, 27 Maret 2020.
Iwan khawatir pedagang tidak mau berjualan lagi karena takut merugi terus. Dan jika itu terjadi, harga barang kemungkinan akan naik karena berpotensi monopoli oleh oknum pedagang-pedagang besar.
Ia mencontohkan, dinas terkait bisa saja menyediakan masker dan hand sanitizer di pasar, sehingga pengunjung pasar tidak perlu khawatir terpapar virus ini.
"Penyemprotan disinfektan secara berkala juga harus dilakukan di pasar, supaya pedagang dan pembeli merasa aman," tuturnya.
Kemudian, dinas terkait juga bisa menempatkan pegawainya di pasar guna memastikan setiap transaksi di pasar menerapkan physical distancing sesuai anjuran pemerintah, ini untuk mencegah penularan virus.
"Karena bagaimanapun keberadaan pasar sangat penting untuk menunjang kebutuhan pangan masyarakat," tambahnya.
Pedagang-pedagang ini, kata Iwan, hanya sebagian kecil dari masyarakat Pekanbaru yang memerlukan perhatian pemerintah karena kondisi ekonominya terganggu oleh virus Corona.
Masih banyak sektor pekerjaan informal lainnya yang harus mendapatkan perhatian dari Pemko Pekanbaru, seperti tukang ojek, pedagang asongan dan lain sebagainya.
Sebab, saat ini Iwan belum melihat ada langkah kongkrit dari Pemko Pekanbaru dalam memastikan kelangsungan hidup masyarakat kecil ini.
"Kita harus menyadari bahwa warga kota pekanbaru ini masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan dan hanya mencari rezeki untjk biaya hidup sehari, harus ada solusi untuk mereka," tutupnya