Bupati Amril Ditahan, Pengamat: Besar Resiko Parpol Mengusung Istrinya di Pilkada Bengkalis

Bupati-Bengkalis-Amril-Mukminin.jpg
(Bupati Bengkalis Amril Mukminin (Foto: Ari Saputra/detikcom))

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat politik Universitas Riau, Tito Handoko, menilai akan ada dampak negatif dari ditahannya Bupati Bengkalis, Amril Mukminin terhadap peta politik Pilkada Bengkalis 2020.

Tito menjelaskan, walaupun tidak ada kaitan antara kasus korupsi Amril dengan pencalonan istri Amril, Kasmarni. Namun di mata publik, kepercayaan masyarakat akan terganggu.

"Bahasa sederhananya, Kasmarni akan sulit menang, karena image istri koruptor tidak akan bisa lepas, ini bakal jadi titik lemah lawan politik di Pilkada 2020," kata Tito, Jumat, 7 Februari 2020.



Dengan ditahannya Amril, partai politik akan berpikir dua kali untuk mengusung Kasmarni, sebab akan sangat beresiko terhadap kepercayaan publik pada Parpol dalam komitmen pemberantasan korupsi.

Sekalipun, secara finansial Kasmarni memiliki kekuatan yang kuat sehingga bisa membeli kursi partai.

"Kalaupun popularitas Kasmarni tinggi, tapi perlahan itu akan menurun. Parpol akan berpikir dua kali untuk mengusung karena Parpol tentu tidak akan mendukung sosok yang popularitas dan elektabilitas dalam trend menurun," pungkasnya.

"Tergantung Parpol apakah dia melihat track record Kasmarni sebagai istri koruptor atau melihat secara pragmatis, sangat beresiko memang karena peluang menang jadi kecil," tambahnya.

Disinggung mengenai tim sukses yang bisa saja membuat kemasan baru dalam sosok Kasmarni, Tito mengaku pesimis karena bagaimanapun isu korupsi Amril akan menjadi peluru bagi lawan politik.