Uang Parkir di MTQ, Stadion dan Gelanggang Remaja Tak Pernah Masuk Kas Daerah

husaimi-dprd.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komisi III DPRD Riau membidangi pendapatan mendapati bahwa sejumlah aset provinsi dimanfaatkan oleh oknum yang mengutip uang parkir diperkirakan ratusan juta rupiah setiap tahunnya.

Aset tersebut ialah lapangan Purna MTQ, GOR Gelanggang Remaja, Stadion Utama Riau, Stadion Kaharuddin di Rumah, dan GOR Tribuana serta beberapa aset lainnya.

Ketua komisi III, Husaimi Hamidi mengatakan, pihaknya sudah memanggil Dinas Pariwisata guna menelusuri uang parkir yang selama ini dikutip oleh juru parkir di tempat tersebut.

Disampaikan ketua fraksi gabungan PPP, Nasdem dan Hanura ini, dalam Peraturan Daerah (Perda) di Riau disebutkan bahwa Pemprov Riau bisa mengutip parkir di kawasan aset miliki Pemprov.

Kecuali, kawasan parkir tersebut memakan badan jalan, barulah itu merupakan hak dari Pemko Pekanbaru.


"Dinas pariwisata juga mendukung kita untuk mengejar pendapatan dari sana, karena kalau itu bisa dilakukan potensinya luar biasa. Lihat saja di MTQ itu, ada berapa kendaraan yang parkir setiap harinya, apalagi kalau ada event di weekend," ujar Husaimi, Rabu, 8 Januari 2020.

Bahkan, saking rakusnya oknum ini, mobil plat merah milik pemerintah pun masih dikutip uang parkirnya. Hal tersebut diketahui dari hasil rapat dengan Dinas Pariwisata yang mengaku kerap dikutip uang parkir dari sana.

"Jangankan masyarakat, plat merah pun masih ditagih, makanya kita minta ketegasan Pemprov Riau, kita komisi III hanya mencari peluang, eksekusinya tentu di mereka," tuturnya.

Husaimi menargetkan, pada APBD perubahan 2020 pihaknya akan menganggarkan pembangunan kawasan parkir bagi aset yang belum memiliki tempat parkir.

Ia optimis, pajak tersebut bisa didapati pada tahun 2021 mendatang, makanya ia sudah meminta Dinas Pariwisata segera mengkaji Perda tersebut bersama dengan Biro Hukum Pemprov Riau.

"Kita kurang serius saja mengejar pendapatan itu, ada potensi di depan mata tapi dibiarkan saja, mudah-mudahan kedepan Bapenda bisa lebih gesit lagi," harapnya.