Banjir di Kuantan Singingi Kian Meluas

banjir-kuansing-kembali-meluas.jpg
(istimewa)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Memasuki hari kedua banjir akibat meluapnya air Sungai Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau kian meluas.

Jumlah rumah warga yang terendam makin bertambah. Banjir luapan Sungai Kuantan tidak hanya merendam rumah warga di bagian hilir Kuansing yang sudah terjadi sejak Senin, 9 Desember 2019 kemarin.

Hingga Selasa, 10 Desember 2019 jumlah rumah warga yang terendam banjir makin bertambah. Di Kuantan Mudik awalnya tidak ada desa yang terendam banjir. Namun Selasa pagi ini ada sekitar 70 rumah di Desa Sangau ikut terendam.

"Laporan sementara di Kuantan Mudik ada dua Desa yakni Sangau dan Aur Duri terkena banjir," kata Camat Kuantan Mudik, Sadarisnah, Selasa, 10 Desember 2019 pagi.

Sadarisnah yang baru saja melintas di atas jembatan Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik sekitar pukul 08.10 WIB Selasa pagi mengabarkan kalau air Sungai Kuantan mulai berangsur surut.

"Tampaknya mulai berangsur surut, tapi airnya masih dalam," katanya.

Selain rumah warga katanya, akses jalan Provinsi di Desa Banjar Padang juga ikut terendam.

"Tadi pagi roda dua sulit melintas, banyak anak sekolah yang diangkut menggunakan mobil terbuka," katanya.



Sekarang katanya, kondisi air masih merendam halaman pelataran perahu Baganduang di Desa Banjar Padang. Ini tandanya kondisi air masih dalam.

Sementara laporan dari Camat Kuantan Hilir Seberang Akhyan Armofis Selasa pagi jumlah rumah terkena banjir luapan Sungai Kuantan makin bertambah.

Kondisi di Desa Pulau Baralo jumlah rumah yang terendam mencapai 142 rumah. Di mana ketinggian air di Desa Pulau Baralo mulai 80 centimeter sampai 1,5 meter.

Selain rumah warga, puluhan ternak milik warga di desa tersebut juga ikut terendam mulai Kerbau, Sapi dan Kambing.

"Ternak juga ikut terendam jumlahnya ada 18 ekor kerbau, 32 ekor sapi dan 18 ekor kambing," katanya.

Kemudian keadaan di Desa Danau yang terdampak banjir sekitar 14 rumah sudah masuk air, dan sisanya sekitar 82 rumah kondisinya halaman sudah mulai digenangi air.

"Ketinggian air di Desa Danau ini antara 50-70 cm," katanya.

Selanjutnya, di Desa Pulau Kulur banjir merendam 73 rumah. Kini air masih terus merendam rumah warga dibeberapa desa di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang.

Sementara di Kecamatan Inuman banjir juga merendam puluhan rumah warga. Desa yang terparah terkena banjir adalah Desa Pulau Sipan Inuman.

"Pulau Sipan ini selalu yang terparah kalau sudah banjir, ketinggian air sekarang bervariasi ada yang 1,5 meter," kata Andi salah seorang guru SD di Pulau Sipan Inuman.

Akibat banjir katanya, murid-murid SD 014 Pulau Sipan harus batal mengikuti ujian sekolah.

"SD kami terendam, hari ini (Selasa,red) ujian sekolah hari kedua. Jadi harus batal," katanya.

Andi mengatakan, untuk Desa Pulau Sipan sebenarnya air mulai masuk sejak Senin sore kemarin, dan malam tadi air cepat naik. Kondisi terparah air merendam rumah warga terjadi mulai Selasa pagi.

"Ada puluhan rumah yang terendam, karena daerah Pulau Sipan ini memang wilayahnya agak rendah," katanya.

Sementara Kecamatan lain seperti Pangean, Kuantan Hilir, Benai, Inuman dan Cerenti belum ada laporan terbaru yang masuk berapa jumlah warga yang terendam banjir.