Penyair Norham Wahab Berharap Lahir Sastrawan Baru di UIN Suska

dfeca418-1ab7-4b4a-b7f6-e86953412dcb.jpg
UIN Suska
Ratusan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBInd) UIN Suska, mengikuti diskusi ilmiah sastra, dengan tema "Menghimpun Mantik Menetaskan Karya".

RIAU ONLINEPEKANBARU- Ratusan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBInd) UIN Suska, mengikuti diskusi ilmiah sastra, dengan tema "Menghimpun Mantik Menetaskan Karya".

Ketua Prodi PBInd, Dra. Murny, M. Pd menungkapkan awalnya diskusi ini hanya sebagai penunjang salah satu matakuliah sastra pada semester tiga yang dilaksanakan bersama dosen. Namun mengingat pentingnya acara ini, seluruh mahasiswa diimbau agar mengikuti diskusi ilmiah sastra tersebut.

Diskusi ilmiah yang berlangsung Senin 25 November 2019 di Aula FTK lantai 3, berlangsung selama 2 jam tersebut menghadirkan narasumber Penyair asal Riau, Norham Abdul Wahab, penyair asal Bengkalis Riau.

Dalam paparannya Narasumber menyebutkan pada dasarnya kita ini ada penyair, karena kita punya jiwa dan rasa yg dapat diungkapkan melalui kata- kata (bahasa) yang tidak luput dari kehidupan, apa saja bisa menjadi objek dalam merangkai kata menjadi sesuatu yang punya nilai.


Selain itu dia juga kagum dan bangga terhadap semangat berdiskusi mahasiswa tentang sastra.

"Jka mahasiswa sudah menunjukkan keinginan bersastra, tentu suatu saat nanti akan lahir sastrawan baru di Riau ini," ujarnya

Wakil Dekan III bidang kemahasiswan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Nursalim, mengatakan mahasiswa perlu bimbingan dan motivasi dalam bersastra.

"Saya berharap dengan kedatangan penyair kita ini, maka ini kesempatan besar menggali bakat dan ilmu sastra sebanyak mungkin, jangan disia siakan," harapnya

Pada dasarnya diskusi ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa dan menghimpun ide serta merefleksikan dalam bentuk karya seni, seperti puisi, sastra lisan dan sebagainya.

Diskusi diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan dari Ketua Prodi PBInd kepada narasumber. Pada kesempatan yang sama Norman Adul Wahab juga menyerahkan karya terbarunya berjudul "Tuah Uzlah".