edikitnya tiga kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu, Riau terendam banjir. Banjir yang terjadi akibat intensitas hujan yang meningkat itu merendam ratusan rumah di Kecamatan Rambah, Kecamatan Rokan IV Koto dan Kecamatan Kunto Darussalam.
(istimewa)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau dalam beberapa hari terakhir merendam ratusan rumah di dua kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, mengatakan kecamatan Rambah merupakan wilayah terdampak banjir paling parah. Selain itu, banjir juga melanda Kecamatan Bangun Purba.
"Hingga saat ini kondisi banjir di wilayah Rohul masih terjadi. Personel Polres Rohul dan jajaran beserta petugas lainnya diterjunkan ke lokasi banjir untuk membantu evakuasi warga," katanya, Rabu, 27 November 2019.
Ia mengatakan sedikitnya 674 rumah dan fasilitas umum terendam banjir yang melanda dua kecamatan di Rokan Hulu tersebut. Desa Babussalam, Kecamatan Rambah menjadi wilayah yang terparah. Sebanyak 446 kepala keluarga di Desa itu terdampak banjir setinggi 1,5 meter.
Selain itu, banjir juga merendam Kota Pasir Pangaraian, ibu kota Kabupaten Rokan Hulu dengan lebih dari 150 kepala keluarga terdampak serta aktivitas warga nyaris lumpuh total. Akses jalan kota tidak dapat dilalui hingga arus listrik juga mati.
Sementara di Desa Tanjung Belit tercatat 28 kepala keluarga terdampak banjir serta Desa Pematang Berangan yang merendam 40 kepala keluarga. Sementara di Kecamatan Bangun Purba, banjir terjadi di Dusun Muara Katogan yang merendam 10 kepala keluarga.
Meski banjir akibat intensitas hujan tinggi serta luapan Sungai Batang Lubuh tersebut cukup parah, namun Sunarto memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban jiwa. Korban sebagian masih mengungsi di tempat aman, baik di tempat pengungsian maupun di rumah keluarga," ujarnya.
Lebih jauh, dia menuturkan Polres Rokan Hulu serta instansi terkait telah mengambil sejumlah langkah penting menghadapi banjir. Diantaranya membantu evakuasi korban dengan menggunakan perahu karet, mendirikan posko pengungsian dan kesehatan, mengerahkan logistik dan medis, serta mengalihkan arus lalu lintas yang lumpuh. (**)