RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tokoh muslim asal Riau, Wan Abubakar menyesalkan Rektor UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) membuat kebijakan politis dalam memimpin kampus Islam tersebut.
Seperti diketahui, saat ini viral surat edaran kampus UIN Suska yang melarang civitas akademikanya beserta mahasiswa menggunakan celana cingkrang bagi laki-laki dan penutup wajah bagi perempuan.
"Larangan itu tidak objektif, jangan latah dengan kebijakan menteri agama. Sebagai lembaga pendidikan Islam, kebijakan itu harus secara ilmiah dikaji," kata mantan ketua PW Muhammadiyah Riau periode 2015-2018 ini, Kamis, 21 November 2019.
Lebih jauh, Wan menilai rektor UIN Suska membuat kebijakan tersebut hanya dari pandangan politik tanpa memandangnya dari sudut pandang syariat Islam.
"Jangan sebatas pandangan politik, lihat dengan pandangan secara syar'i. Secara syar'i kan tidak melarang itu. Apalagi ini lembaga pendidikan Islam, harus memandang secara objektif," tambahnya.
Rektor UIN Suska katanya, jangan mengebiri kebebasan berpikir mahasiswa di kampus yang terletak di perbatasan Pekanbaru dan Kampar ini, sebab negara menjamin kebebasan berpikir warganya sepanjang masih sesuai dengan kaidahnya.
Sebelumnya, mahasiswa UIN Suska dihebohkan dengan beredarnya surat aturan berpakaian di lingkungan kampus, dalam surat berkop resmi tersebut dijelaskan rincian berpakaian mahasiswa baik saat belajar, saat ujian semester maupun saat ujian munaqasah.
Meski belum tercantum tanda tangan rektor UIN Suska Akhmad Mujahidin, surat ini sudah menyebar luas di berbagai grup WhatsApp dan media sosial mahasiswa UIN Suska.