Hanya Satu Kecamatan di Kuansing tak Kebagian Bibit Sawit Gratis

bibit-sawit.jpg
(istimewa)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Program bantuan bibit kelapa sawit yang disalurkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau Tahun 2019 sampai minggu ketiga November sudah mencapai 59 persen.

Jumlah bibit kelapa sawit yang akan disalurkan pada tahun 2019 ini keseluruhan 119.364 batang. Sampai Minggu, 17 November 2019 bibit yang sudah tersalurkan baru 69.874 batang.

"Sampai kemarin (Minggu,red) yang tersalurkan itu sudah 59 persen," ujar Kepala Dinas Pertanian Kuansing, Emerson yang ditemui RIAUONLINE.CO.ID diruang kerjanya, Senin, 18 November 2019.

Emerson mengatakan, sebanyak 119.364 batang bibit sawit pengadaan 2019 disalurkan kepada 58 kelompok tani (poktan) yang ada di 50 Desa dan 14 Kecamatan. Ada sebanyak 1.218 petani di Kuansing mendapatkan bantuan bibit sawit ini.


Kuansing sendiri memiliki 15 Kecamatan dan satu kecamatan tahun ini dipastikan tidak mendapatkan bantuan bibit yakni Kecamatan Singingi. "Sebaiknya tak usah digali-gali," ucapnya. Emerson enggan membahas persoalan tersebut.

Emmerson menjelaskan, sebagai syarat petani bisa mendapatkan bantuan bibit sawit ini wajib gabung dalam kelompok tani (poktan) dan minimal memiliki lahan 0,5 hektar.

"Tahun ini bibit yang disalurkan untuk tiap petani itu jumlahnya masing-masing 98 batang. Karena yang boleh menerima bantuan bibit ini minimal punya lahan 0,5 ha, kalau kurang dari itu tentu tidak bagus juga untuk kebun sawit," katanya.

Menurutnya, penerima bantuan bibit sawit diutamakan untuk masyarakat kurang mampu atau masyarakat miskin yang memiliki ekonomi lemah. "Kadang masyarakat ini tidak sampai memiliki lahan 1 ha, makanya yang wajib menerima itu minimal memiliki lahan 0,5 ha," katanya.

Untuk umur bibit sawit yang akan disalurkan katanya, itu berumur 12 - 18 bulan atau sudah siap tanam. Dan diperkirakan bibit sawit ini mulai buah pasir itu sekitar 3-4 tahun.

Dimana pengadaan bibit kelapa sawit tahun 2019 ini dimenangkan perusahaan dari Kabupaten Kampar. Bibit sawit yang disalurkan tersebut berasal dari PT Udaya tempat dimana perusahaan tersebut mendapatkan dukungan benih.

Selain bantuan bibit lanjut Emerson, petani juga mendapatkan bantuan seng untuk pagar kebun sawit. "Sekarang sedang proses penyiapan kontrak, karena seng ini terpaksa kita lelang setelah bibit ada pemenangnya," terangnya.

Untuk bentuk bebernya, seng bantuan untuk pagar ini merupakan seng gelombang dengan ukuran 80 x 40 cm. "80 bentangan dan 40 tinggi," pungkasnya.