Menguat Provinsi Riau Pesisir, Tokoh Indragiri Tolak Riau Dimekarkan

Provinsi-Riau.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mencuatnya wacana pembentukan Provinsi Riau Pesisir menyita perhatian masyarakat Riau sejak sepekan terakhir.

 

Termasuk para elite, menengah bahkan kalangan bawah msyarakat menyimak menguatnya pembentukkan Provinsi Riau Pesisir.

 

Mantan Gubernur Riau, Mambang Mit, menanggapi berkembangnya isu ini, tak setuju Riau pecah dan terbentuknya Provinsi Riau Pesisir. 

 

Ia belum menemukan alasan kuat untuk pemekeran provinsi Riau Pesisir ini.

 

"Sementara diperkuat sajalah Riau ini. Dari sisi apa mau dilihat? Kalau alasan kesenjangan, menurut saya di daerah Riau Daratan juga banyak orang miskin," kata Mambang, Senin, 21 Oktober 2019.

 


Ayah Mambang, demikian sapaannya berharap, kondisi Riau sekarang seharusnya pemerintah bisa lebih inovatif mengembangkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada.

 

Sebab, Riau Pesisir dan Riau Daratan masing-masing memiliki SDA yang berbeda.

 

"Ekonomi ini semakin bersatu semakin bagus, semakin banyak bisa dikolaborasikan. Misalnya di kabupaten A ada ini, tapi di daerah B tidak ada. Ada juga yang di B ada, tapi di A tidak ada. Ini yang harus di kolaborasikan," jelasnya.

 

Di bidang infrastruktur, hampir semua kabupaten membutuhkan pembenahan jalan, tidak hanya di kawasan Riau Pesisir saja, tapi kondisi serupa juga menjadi permasalahan di Riau Daratan.

 

Mambang kemudian menyarankan, agar pemerintah lebih giat lagi melakukan pembangunan di dua kawasan ini tergantung dengan kebutuhannya masing-masing.

 

"Sekarang ini dengan APBD yang ada, tingkatkan pembangunan. Misalnya di Riau Pesisir bangun pelabuhan-pelabuhan, kemudian di Riau Daratan bangun infrastruktur pendukung pertanian," tuturnya.

 

Mambang mengibaratkan provinsi Riau sebagai sebuah perusahaan besar, dimana kabupaten-kabupaten adalah pemegang saham dan semua disatukan dalam satu kekuatan.

 

"Kalau misalnya modal dipecah, tentu akan berkurang kekuatannya. Kita kan mau bersaing, butuh modal dan kebersamaan. Jangan antar kita ada persaingan internal. Mestinya di dalamnya kita harus bersatu padu," tutupnya.