Pengakuan Korban Asap Riau Yang Tertarik Jadi Kader PKS

YAYANG.jpg
(Hasbullah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ada yang menarik dari Training Orientasi PKS (TOPKS) yang diselenggarkan oleh DPD PKS Pekanbaru terhadap ratusan kader baru PKS. Salah satunya masuknya Yayang.

Sebagai informasi, Yayang merupakan salah satu masyarakat Pekanbaru yang merasakan langsung manfaat dari posko kabut asap yang dibuat oleh DPW PKS Riau saat musibah asap beberapa Minggu yang lalu.

Bahkan, ucapan terimakasihnya kepada PKS sudah ia sampaikan saat diwawacarai oleh presenter Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas dan disaksikan oleh masyarakat Indonesia.

"Saya awalnya tidak kenal dengan PKS ini, saya cuma tahu nama. Saya tidak ada kenal dengan kader PKS," ujar Yayang usai mengikuti TOPKS, Minggu, 13 Oktober 2019.

Namun, saat bencana kabut asap lalu, cucu Yayang yang baru berusia satu minggu, menjadi korban dari keganasan asap yang sudah mencapai tahap berbahaya tersebut.

Pasalnya, cucu yang lahir melalui operasi Cesar tersebut mengalami batuk-batuk dan kondisinya drop.

Kemudian, Yayang yang merupakan anggota Program Keluarga Harapan (PKH) menghubungi Dinas Sosial guna mencari bantuan, pihak Dinas Sosial kemudian menyarankan Yayang ke Markaz PKS saja.


"Cucu saya lahirnya caesar, karena tak ada asuransi kami pakai dana pribadi. Jadi uang sudah habis. Mau bayar pakai apa ke rumah sakit lagi?" keluhnya.

Saat Yayang menghubungi pihak PKS, cucu Yayang kemudian dijemput oleh kader PKS di rumah pakai mobil ambulance dan dibawa ke Markaz Dakwah yang sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

Namun karena kondisi bayi sudah membiru dan kaku, Yayang kemudian membawa cucunya ke salah satu rumah sakit swasta. Disana Yayang dimintai uang untuk deposit.

PKS hadir saat itu dengan membayarkan uang deposit sehingga cucu Yayang bisa dirawat sebagaimana seharusnya.

Beberapa hari kemudian, Yayang memindahkan cucunya ke RS Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad dan lagi-lagi PKS yang mengurus semua pembiayaan serta administrasinya.

"Disanalah saya kenal dan paham dengan PKS. Orang PKS membantu saya tanpa jasa tanpa pamrih. Saya sempat bingung mengurus cucu saya, tapi mereka bilang PKS tidak akan pernah meninggalkan. Dan itu terbukti hingga sekarang kader PKS masih memantau cucu saya," jelasnya.

Selama ini, Yayang mengakui dirinya kerap mengagung-agungkan salah satu anggota DPRD kota Pekanbaru dari partai selain PKS. Namun, sekarang ia siap membawa keluarganya ke PKS.

"Jujur saya terpanggil saat ada informasi pendaftaran orientasi PKS, saya tanya ke pak Sabarudi, apakah saya bisa menambah ilmu di PKS? Saya ini tidak tahu apa-apa," tuturnya.

"Saya belum pernah memberi apapun ke PKS. Tapi PKS sudah membantu kami," tutupnya sambil menyebut ada beberapa pengungsi asap yang juga ikut bergabung menjadi kader PKS.