Klarifikasi Sekda Bengkalis Terkait Dugaan Korupsi Videotron

Dugaan-Korupsi-Videotron-Bengkalis.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ANDRIAS)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS – Kepala Dinas Komunikasi, Informatikan dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri, menyampaikan klarifikasi atas nama Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, H Bustami HY.

Dalam klarifikasinya diterima, Minggu, 22 September 2019, melalui pesan Whatsap, Johansnya menuliskan, Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, Bustami HY menegaskan, tidak pernah diminta konfirmasi siapapun terkait masalah videotron.

Pada Jumat, 20 September 2019, RIAUONLINE.CO.ID, mengangkat tulisan berjudul Sekda Bengkalis Setuju Dugaan Korupsi Videotron Diusut Tuntas Kejaksaan. 

Mengatasnamakan Sekdakab, Johansyah mengatakan, sejak Kamis, 19 September 2019, Bustami berada di Duri ikuti kegiatan MTQ ke-44 tingkat Kabupaten Bengkalis, di Kecamatan Mandau, tuan rumah penyelenggara.

Kamis malam, tutur mantan Kabag Humas Pemkab Bengkalis tersebut, Sekda ikuti malam ta’aruf bersama seluruh kafilah MTQ ke-44 di kediaman resmi Camat Mandau.


Setelah itu, tutur Johansya, Kamis malam, Sekda melantik Majelis dan Dewan Hakim MTQ ke-44 di astaka utama, di halaman Kantor Camat Mandau. 

Sedangkan Jumat, jelasnya, Sekda Bustami, masih di Duri, ikuti seluruh rangkaian kegiatan MTQ ke-44.  Mulai pawai ta’aruf dan pembukaan MTQ ke-44 yang berlangsung sampai menjelang tengah malam.

“Selama di Duri, kami tidak pernah memberikan pernyataan apapun seperti diberitakan riauonline.co.id tersebut. Jadi kami terkejut saja, tahu-tahu ada nama kami disebut-sebut dalam pemberitaan itu”, jelas Sekda H Bustami, melalui Kadis Kominfotik Johansyah Syafri.

Sementara itu, ketika wartawan RIAUONLINE.CO.ID menghubungi Johansyah Syafri, Minggu, 22 September 2019, pukul 11.25 WIB, mengatakan, Sekda Bustami sama sekali tak pernah ngomong seperti termuat dalam berita tersebut. 

"Pak Sekda ngak pernah ngomong gitu sama awak. Itu jawabanya," ujar Johan.

Saat disampaikan wawancara Sekda Bustami telah dilakukan, dan memiliki alat perekam pembicaraan. Johansyah tetap mengatakan. "Iya, iya itu jawaban Pak Sekda," ujar Johan lagi.

"Kata dia (Sekda), dia tidak pernah diwawancara karena pada saat itu, tanggal 20 September 2019, ia berada di Duri. kalau dulu, pernah awak kontak dia, memang iya," kata Johan mengakui.

Saat ditanyakan mengenai substansi berita soal dugaan korupsi pengadaan videotron saat ia menjabat sebagai Kabag Humas, Johansyah menjelaskan, akan memberikan jawaban dan keterangan.

"Saya akan jawab nanti, saya beri keterangan sama awak nanti. Barang itu (videotron), Idealnya sudah diperiksa Jaksa dulu," klaimnya.