Asap Semakin Tebal, DPR: Pemimpin Itu Jangan Gengsi, Malu Terima Bantuan

Jokowi-usai-pantau-karhutla.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPR-RI dari daerah pemilihan (Dapil) Riau 1, Sayed Abubakar Assegaf, meminta Pemerintah Pusat dan Daerah untuk tidak perlu malu-malu meminta bantuan negara tetangga.

Terutama minta bantuan ke negara-negara punya pengalaman memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Jangan malu-malu minta bantuan negara tetangga atau negara-negara punya pengalaman dengan kebakaran hutan, seperti Australia," ujar politisi Demokrat kerap disapa Ibeck ini, Minggu, 22 September 2019.

Ia mendesak Pemprov Riau melalui Gubernur Riau, Syamsuar, harus bisa bersinergi dengan pemerintah pusat atasi kabut asap dan Karhutla ini. Terutama menetapkan Darurat Bencarna.


 

"Semua ini demi menyelamatkan masyarakat yang ada di Riau. Bayangkan kesengsaraan dirasakan rakyat Riau, 24 jam menghirup asap," tuturnya. 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau menolak bantuan dari Pemprov DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Anies Baswedan ingin mengirimkan bantuan personel memadamkan karhutla.

Namun, Pemprov Riau enggan menerima bantuan tersebut dan meyakini bisa dan mampu menyelesaikan karhutla tanpa bantuan dari provinsi lain, termasuk Jakarta.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menolak bantuan dari negara tetangga Malaysia dibawah kepemimpinan Mahathir. 

Mahathir mengatakan, menawarkan bantuan alat pemadam kebakaran karena Malaysia memiliki peralatan untuk menjinakkan api (water bombing equipment).

Dalam konferensi pers di Putrajaya, Malaysia, Mahathir ditanyai wartawan mengapa Jokowi menolak tawaran bantuan tersebut. Mahathir pun mengaku tidak tahu. Dia juga menegaskan tak pernah menanyakan hal itu kepada Jokowi.

Pemimpin negeri Jiran itu bahkan meminta wartawan untuk menanyakan sendiri ke Jokowi