Viral... Kisah Menantang Nyawa Seberangi Sungai Ditarik Kabel Sling

Naik-Motor-Seberangi-Sungai.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Video viral dua remaja putri sedang bersiap-siap menyeberangi sebuah sungai menggunakan sepeda motor ditarik pakai sling flying fox menggunakan katrol, ternyata berlokasi di Dusun Marubi, Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Kondisi ini sudah berlangsung selama 20 tahun terakhir. Awalnya, digunakan untuk menyeberangkan buah kelapa sawit.

Namun, oleh mantan Kepala Desa Sungai (Sei) Kumango, Budiman Amri, dibangun secara swadaya dan setiap kali dilakukan penyeberangan dikenakan biaya Rp 5.000.

"Benar, itu menghubungkan Dusun Sei Marubi, Desa Batang Kumu, dengan Desa Sei Kumango. Ini sudah 20 tahun lalu berlangsung," kata Camat Tambusai, Muammer Ghadafie kepada Selasar Riau, Rabu, 19 September 2019.

 


Rabu siang, ia bersama Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rokan Hulu, Abdul Haris, meninjau lokasi penyeberangan menantang maut tersebut.

Muammer menjelaskan, ada kendala dihadapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul. Akses jalan tidak bisa dibangun karena masuk dalam konsesi perkebunan milik PT Marihat dan Central.

Kedua perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut, tuturnya, masuk Desa Sei Kumango. Di seberangnya, Dusun Sei Marubi, Desa Batang Kumu.

"Desa Batang Kumu itu masuk kawasan hutan lindung Batang Kumu atau Mahato. Ini perlu pelepasan kawasan oleh Kementerian LHK," tegasnya.

Ia menjelaskan, memang ada akses jalan lebih aman, dibandingkan harus menantang nyawa, namun jarak tempuh sangat jauh.
Muammer Ghadafie mengatakan, jarak tempuh harus memutar sekitar 25 km dengan waktu tempuh satu jam lebih lama jika masyarakat Dusun Sie Marubi hingga ke Desa Sei Kumango.

Demikian juga sebaliknya, warga dari Desa Sei Kumango ingin ke Desa Batang Kumu, dibantu warga yang bertugas, ditarik katrol menggunakan sling ke atas.

"Setiap warga hendak menyeberang, dikenakan biaya Rp 5.000," jelasnya.

Ia mengatakan, Pemkab Rohul dalam kunjungan Rabu siang, pukul 14.00 WIB, ke lokasi memutuskan untuk membangun jembatan gantung.

"Kita tetap upayakan, kalau tidak bisa jembatan beton yang permanen, minimal jembatan gantunglah dibuat," jelasnya.