Alhamdullillah Hujan Sejenak, Namun Tak Usir Kabut Asap

gubri-Idul-Adha.jpg

Diguyur Hujan, Asap Pekanbaru Tak Juga Berkurang

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru dan beberapa kota lainnya di Provinsi Riau, tak membuat kabut asap langsung hilang dan menipis, Senin pagi, 12 Agustus 2019. Pasalnya, hujan yang turun memiliki intensitas ringan dan durasinya tak lebih dari 10 menit.

Kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru terpantau masih pekat, meski ibukota Riau tersebut diguyur hujan. Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah berlangsung sepanjang awal Agustus 2019 ini terpantau masih pekat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan, berdasarkan citra Satelit Terra dan Aqua, pukul 06.00 WIB hari ini, terdeteksi lonjakan titik panas hingga 156 titik di Riau.

"Alhamdulillah hujan turun. Biarlah sebentar, semoga nanti dan esok hari, hujan lebat dan sering. Berhembuslah jerebu," kata Mimi kepada RIAUONLINE.CO.ID

Titik panas mengindikasikan Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen melanda seluruh Riau, terkecuali Kota Pekanbaru. Atau dengan kata lain, titik panas muncul di 11 dari total 12 kabupaten dan kota.

Titik panas terbanyak masih terdeteksi di Kabupaten Pelalawan yang mencapai 40 titik. Selanjutnya Rokan Hilir (24), Indragiri Hilir (21), Siak (29), Indragiri Hulu (15), Rokan Hulu (3), Kampar (6), Bengkalis (7), Kuansing (2), Dumai (2), dan Meranti (7). 



Sementara itu, BMKG menyatakan dari 156 titik panas tersebut, 116 di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan 70 hingga 100 persen.

Pelalawan terdeteksi 28 titik api, Rokan Hilir 15, Kampar 6, Rokan Huliu 1, Meranti 7, Bengkalis 6, Kuansing 1, Siak 22, Indragiri Hulu 11, dan Indragiri Hilir 19.

Kebakaran itu juga menyebabkan kualitas udara di Kota Pekanbaru masih dalam tahap memprihatinkan dengan jarak pandang hanya berkisar 2 kilometer.