Diskusi Humas 4.0, Komunikasi Kurangi Ketidakpastian

Diskusi-Humas.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Pengurus Cabang (BPC) Persatuan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia Riau mengadakan Coffee Morning di Kedai Borobudur 4.O Pekanbaru, Sabtu (10/8). Kegiatan yang mengusung tema Tantangan Humas 4.O ini diisi oleh Kepala Bidang Kerjasama Strategis Bada Pengurus Pusat (BPP) Perhumas Benny Siga Butarbutar, Media and Communication Spc. PT Chevron Pacific Indonesia Okta Heri Fandi, Ketua Aspikom Dr Welly Wirman MSi.

Di depan peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa jurusan komunikasi di beberapa universitas di Pekanbaru, Benny menerangkan bagaimana menjadi humas yang benar. Humas diharuskan bisa membangun relasi.

"Komunikasi itu mengurangi ketidakpastian. Kita harus menyampaikan informasi dengan baik dan benar. Menjadi humas itu ada prosesnya. Hard work dan smart work. Ini yang dibutuhkan untuk pengembangan diri," terang Benny.

Sedangkan Okta dalam pemaparannya menyampaikan industri Humas dapat merumuskan strategi yang seharusnya dapat dilakukan di kemajuan teknologi yang kian pesat. Tidak hanya memikirkan hal ini sebagai ancaman, melainkan sebuah tantangan dan kesempatan bagi Humas di sektor perindustrian untuk dapat mengendalikan sistem 4.0 yang kian mendominasi bidang kerja khususnya Public Relations.


"Kami juga memonitor di sosial media mengenai perusahaan," tuturnya

Sementara itu Welly memaparkan, kompetensi PR membutuhkan kombinasi unik antara intuisi, nalar, empati, emosi serta kreativitas yang tidak terbatas.

"Di kampus kami juga kami informasikan kepada mahasiswa kelak harus menjadi humas yang benar dan kreatif serta mengikuti perkembangan zaman," katanya.

Ketua BPC Perhumas Riau Djarot Handoko mengatakan tantangan di zaman digital saat ini sangat banyak. Seorang humas harus bisa melihat situasi saat ini.

"Para humas muda akan banyak belajar dari narasumber sehingga mereka bisa lebih mengenal profesi dan tantangan humas di masa kini," pungkas Djarot. (rls)