Riau Dikepung Asap Akibat Karhutla, Gubernur Riau: Belum Mengkhawatirkan

syamsuar-gubri.jpg
(sm)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sudah sepekan ini, jumlah titik api dan luasan areal terbakar di lahan gambut mulai meningkat. Pada pekan lalu, asap mulai terlihat dengan selimuti langit Pekanbaru. Walau kala itu hanya sebentar saja. 

 

 

Namun, walau asap sudah mulai menyelimuti langit Riau, Gubernur Riau, Syamsuar, menganggap itu bukanlah hal mengkhawatirkan. Alasannya, penanganan Karhutla di Riau masih berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur berlaku. Syamsuar bahkan menyebut jika kondisi Karhutla saat ini terjadi tidak perlu dikhawatirkan.

 

"Alhamdulillah, sampai saat ini masih baik penanganannya di semua kabupaten kota. Sesuai petunjuk Kepala BNPB itulah menjadi pekerjaan kami. Jadi sampai saat ini belum ada mengkhawatirkanlah," kata Syamsuar, selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Bencana Karhutla Riau, Senin, 29 Juli 2019.

 

Meski menyebut kondisi Karhutla di Riau hingga saat ini belum mengkhawatirkan, namun Pemprov sudah mengirimkan surat edaran kepada seluruh bupati dan walikota agar membantu penanganan dan pencegahan Karhutla di wilayah masing-masing. 


 

Syamsuar juga meminta peranan pemerintah kabupaten kota membantu Satgas Karhutla mencegah terjadinya kebakaran lahan.

 

"Sudah kita buat surat edaran kepada seluruh Bupati dan Wali Kota bantu BPBD, TNI, Polri dan seluruh camat kita minta lakukan penyuluhan ke masyarakat agar tidak membakar lahan," katanya.

 

Mantan Bupati Siak dua periode ini menegaskan, mencegah meluasnya Karhutla, paling penting dilakukan adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat agar tidak membakar lahan. 

 

"Penekanannya bagaimana memperkuat di bawah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membakar laha," sebutnya.

 

Seperti diketahui, berdasarkan data dirilis BPBD Riau, total luas lahan terbakar sepanjang 2019 hingga Senin, 29 Juli 2019, mencapai 3.818, 79 hektare.

 

Luas lahan terbakar ada di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.467,28 hektare. Kemudian di Rohil 800,25 hektare, Siak 469,1 hektare, Dumai 280,28 hektare, Meranti 232,7 hektare, Inhil 194,6 hektare, Kampar 82,9 hektare, Inhu 76 hektare, Pekanbaru 75,21 hektare, Kuansing 5 hektare dan Rohul 2 hektare. (adv)