(yan)
Minggu, 28 Juli 2019 22:23 WIB
(yan)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengamat politik Riau Tito Handoko menilai Gubernur Riau Syamsuar galau perihal desakan partai PAN untuk menjadikannya ketua DPW PAN Riau.
Pasalnya, posisi partai PAN di DPRD Riau kurang kuat karena PAN tidak mendapatkan jatah kursi pimpinan DPRD Riau pada periode 2019-2024 mendatang.
"Walaupun dia menggunakan perahu PAN pada Pilgubri lalu tapi Syamsuar akan kesulitan dalam membahas politik anggaran di DPRD Riau nantinya, barangkali itu jadi pertimbangan beliau," kata dosen Universitas Riau ini, Minggu, 28 Juli 2019.
Apalagi, saat ini DPRD Riau masih berwarna kuning karena dipimpin oleh Golkar dengan perolehan 12 kursi, dan PAN kurang kekuatan untuk melawan Golkar dengan kekuatan 7 kursi saja.
Baca Juga
Akibatnya, sambungnya, Syamsuar akan kesulitan nanti dalam merealisasikan visi misinya karena kursi di fraksi PAN jauh mendekati 2/3 suara DPRD Riau yang saat ini memiliki total kursi 65 kursi.
Dengan kondisi seperti ini, Syamsuar, dipandangannya memilih untuk tidak berpihak pada PAN sehingga dia menjadi milik semua kelompok politik di DPRD Riau.
"Untuk menjaga situasi di DPRD Riau agar stabil, karena saat ini dia harus memikirkan bagaimana visi dan misinya diterima oleh DPRD Riau, kalau memaksakan menjadi ketua PAN, tentu dalam pengambilan keputusan posisinya tidak strategis," jelasnya
Sebelumnya, DPW PAN masih menagih janji Syamsuar untuk menjadi ketua DPW PAN sesuai dengan komitmen Syamsuar kepada DPP PAN saat melaju ke Pilgubri 2018 lalu.