Pertemuan Jokowi-Prabowo, Relawan Riau: Air Mata Emak-emak Tak Dihargai

GRN-PAS.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Gerakan Relawan Nasional Prabowo Sandi (GRN PAS) Provinsi Riau, Masril Ardi, mengaku sangat kecewa dengan pertemuan yang dilakukan oleh Prabowo Subianto kepada Joko Widodo di MRT tadi pagi.

"Kami ini relawan murni, kami tidak pernah dapat subsidi dari partai, tidak ada kepentingan apapun, pergerakan kami secara sukarela selama ini berakhir dengan kekecewaan," kata Masril, Sabtu, 13 Juli 2019.

Menurut Masril, tidak hanya ia yang merasa kecewa namun juga sejumlah relawan terutama emak-emak juga sangat kecewa, apalagi mereka sempat menjual emas dan perhiasannya dalam perjuangan mendukung Prabowo.

"Sewaktu sidang di MK dahulu, banyak emak-emak yang jual emasnya, pergi ke Jakarta untuk mengawal sidang MK sampai meraung-raung. Tapi akhirnya mereka kecewa sekarang, artinya kan air mata mereka tidak dihargai," tuturnya.

Dijelaskan Masril, pertemuan ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh kubu 01, sebab dengan adanya pertemuan ini maka secara tidak langsung ada legitimasi dan pengakuan dari Prabowo Subianto terhadap hasil Pilpres 2019.


"Mau jumpa di MRT kek, mau jumpa di pecel lele pun. Itu yang ditunggu mereka. lihat aja nanti 7 hari 7 malam akan di follow up terus," ulasnya.

Masril kemudian mengutip pernyataan salah seorang pengamat luar negeri yang pernah menyebut rekonsiliasi akan dijadikan sebagai daya tawar oleh pemerintah kepada dunia.

Sebab, pengaruh pendukung Prabowo sangat kuat sehingga mempengaruhi investor yang ingin berinvestasi ke Indonesia.

"Makanya mereka ngotot selama ini minta rekonsiliasi, tidak peduli apa pembahasan keduanya, yang penting itu mereka berjumpa bersalaman, ya itu sudah cukup," tandasnya.

Terkait disinggung kemana arah dukungan GRN PAS, Masril menyebut pihaknya tetap akan berada di luar pemerintahan dan terus memberikan kritikan terhadap pemerintah.

"Kalau secara pribadi, saya tidak mau bicara Prabowo lagi. Yang jelas sekarang di media sosial saya fokus berkicau satire isu ekonomi," tutupnya.