RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri Al Azhar, enggan mengomentari terkait adanya isu Riau Merdeka yang kembali digaungkan di sosial media pascapermintaan Referendum Aceh ke pemerintah pusat.
"Saya tak mau ngomong politik," tegasnya, Kamis, 30 Mei 2019.
Disinggung bagaimana imbauannya agar masyarakat Riau tidak terpancing dengan Referendum maupun permintaan agar Riau Merdeka, kembali Al Azhar enggan berkomentar.
"Di lembaga adat aku bahas budaya, bukan politik. Aku jangan dipaksalah," katanya lebih lanjut.
Pada 15 Maret 1999, Tabrani Rab, tokoh Riau, bersama komponen masyarakat lainnya, menelurkan wacana Riau Merdeka dan mendeklarasikan kemudian Riau Berdaulat dalam bentuk Gerakan Riau Merdeka.
Selain Tabrani Rab, di antara tokoh-tokoh Riau tersebut, terdapat nama Al Azhar, sebagai pentolan Riau Merdeka, kala itu.
Sebelumnya, pascatersiarnya kabar Aceh meminta referendum kepada pemerintah pusat, sejumlah pengguna medsos menggaungkan hal serupa.
Tak terkecuali Riau, sejumlah akun medsos Riau secara tegas mendukung apabila Riau mengambil langkah serupa dengan provinsi Aceh dengan Riau Merdeka atau menuntut Otonomi Khusus (Otsus).