Sebanyak 2019 Lampion Diterbangkan Sambut Perayaan Hari Waisak Nasional

Pelepasan-Lampion-ke-Angkasa-Raya.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/IMELDA VINOLIA)

RIAU ONLINE, KAMPAR -  Sebanyak 2019 lampion diterbangkan dalam perayaan Hari Raya Waisak Nasional yang dipusatkan di halaman Candi Muara Takus, XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu malam, 25 Mei 2019. 

Pelepasan lampion ke angkasa itu pertanda harapan umat yang terus hidup sebagai penerang di dalam kehidupan. Perayaan Hari Raya Waisak Nasional itu dihadiri 3.500 Umat Buddha dari dalam dan luar negeri. 

Lampion yang diterbangkan itu didominasi merah satu per satu dinyalakan secara bergiliran oleh umat dengan penuh riang gembira. Suasana semakin meriah saat lampion diterbangkan ke udara itu berpadu dengan lampu sorot yang ada di sekitar Candi Muara Takus. 

Ketua Bidang Humas Perayaan Hari Raya Waisak Nasional, Nata mengatakan, pelepasan 2019 lampion menandakan Waisak di tahun 2019. Sebelumnya, puja bhakti dilakukan dipimpin Ketua Umum Sangha Agung Indonesia YM B Khemacaro, Mahathera didampingi 80 bikhu dari 3 sekte Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI), antara lain Mahayana,Theravvada dan Tantrayana.

Festival Lampion

Puja bhakti dimulai dengan penyalaan lilin besar Pancawarna terdiri dari warna biru, kuning, merah, putih dan jingga. Tak hanya itu, juga terdapat 27 barisan parade, prosesi dan pradaksina dari 27 provinsi yang hadir, di antaranya tim puja, tim air suci, pataka MBI, Sangha, pandita, dan sebagainya. 



Bersama umat, ke-80 bikhu tersebut membawa air suci bersama 27 parade perwakilan, berjalan mengelilingi candi dan bikhu memercikan air suci di sepanjang perjalanan hingga kembali ke altar.

Usai itu, prosesi deretan dua baris umat berpakain putih dengan tanjak kuning dan songket kuning maju ke altar memberikan persembahan kepada 80 bikhu yang duduk berhadapan dengan perwakilan majelis dan pengurus organisasi dan umat.

Antara lain, persembahan air suci dari 6 sumber mata air yang ada di Riau, seperti Air Panas Pawon Rohul, Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Bungsu Kampar Kiri, Sumber Air dari Inhu dan Kuansing serta api dari PMV Hok Ann Kiong Bengkalis.

Kemudian persembahan kedua buah, ketiga manisan, keempat dupa dan kelima bunga. Barisan pembawa persembahan ini bersujud dihadapan dua baris-dua baris kemudian duduk berhadapan dengan para bikhu.

Usai itu, puja bakti dan meditasi dipimpin Pandita Widarto dan Suyanto, melakukan upasaka. Dimana umat bersahutan mengucapkan Tisarana sambil memegang lilin kecil di tangan masing-masing, dikemas dalam kertas berbentuk kelopak bunga teratai.

Doa diucapkan bergantian dengan bikhu, sesekali umat sujud bersama dalam puja bhakti tersebut. Acara puja bhakti diakhiri dengan sikap anjali dengan doa-doa yang dipimpin sang bikhu.

Acara dilanjutkan dengan Festival Lampion ditandai pelepasan 2019 lampion berukuran 1x0,5 meter sebagai tanda Perayaan Waisak menyampaikan pesan terang di dalam kehidupan manusia sebagaimana semasa hidup Sidharta Gautama.