EKSKLUSIF, Masril Ardi, Pengunggah Video Aksi Brutal Diduga Polisi: Saya Tidak Takut

Pemukulan-dan-Pengeroyokan-Polisi.jpg
(TWITTER.COM/MASRIL ARDI)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemilik akun @ardi_riau atau Putra Melayu, Masril Ardi, langsung dihubungi politisi nasional asal Partai Gerindra, Fadli Zon dan Muhammad Said Didu, usai video yang diunggahnya viral. 

Video diunggah tersebut berisikan aksi brutal diduga dilakukan oleh puluhan anggota kepolisian terhadap seorang laki-laki Kamis, 23 Mei 2019, usai kerusuhan 22 Mei 2019 di Gedung Bawaslu RI. 

Fadli Zon dan Said Didu menanyakan apakah benar video yang ia unggah di akun Twitternya, ardi_riau, atau hanya hoax belaka saja. 

Masril, menuturkan, ia tidak takut sama sekali untuk dilaporkan. Apalagi usai video itu viral, beberapa media arus utama (maindstream) kemudian menindaklanjutinya dengan mengecek kebenarannya ke lokasi, Masjid Al Huda, Jalan Kampung Bali XXXIII, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 



"Saya punya pegangan kok, dan terbuktikan kalau video itu asli, teruji kebenarannya. Walaupun ada yang tuduh saya hoax, bilang video itu kejadiannya di Thailand," ulasnya.

Hingga hari ini, Masril mengaku masih ada sejumlah pihak mencoba meretas akunnya karena dianggap berbahaya. Namun ia sudah mengantisipasi.

"Twitter ini saya connect-kan ke nomor ponsel. Jadi saat ada mencoba meretas ya bisa saya halangi," tutupnya.

Dalam salinan video tersebut, diduga aparat kepolisian mengenakan pakaian pengamanan, lengkap dengan rompi, tameng, dan helm mengeroyok seorang pemuda secara brutal. Mereka memukul, menendang, dan menghantam pemuda itu dengan pentungan, hingga senapan mereka.

Di dalam akunnya, @ardi_riau memberikan narasi keterangan video pengeroyokan tersebut sebagai berikut:

"Pakaian yang kau pakai, senjata yang kau tenteng, rotan yang kau pakai untuk memukul, itu semua di beli dari uang rakyat, yang dikumpulkan dari pajak, kemana hati nurani mu wahai aparat berseragam uang rakyat?"