Mahasiswa Beri Gelar Wali Kota Terbaik Bersandiwara Untuk Firdaus, Ini Alasannya

Pahlawan-sandiwara.jpg
(Istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Mahasiswa BEM Universitas Riau (UR) memberikan gelar "Walikota Terbaik Dalam Bersandiwara Untuk Tidak Melihat dan Mendengar Rakyatnya" kepada Walikota Pekanbaru Firdaus.

Hal tersebut diberikan usai menggelar audiensi antara Pemko Pekanbaru dan guru sertifikasi di kantor Walikota Pekanbaru, Selasa, 7 Mei 2019.

Tak hanya memberikan gelar kepada Walikota saja, mahasiswa juga memberikan bingkisan bunga layaknya bunga wisuda yang didalamnya sudah diberikan pembersih telinga.

"Ada bunga wisuda juga, dalam bunga itu ada korek telinga supaya bapak ini korek telinga dalam-dalam dan dengar aspirasi dari masyarakat," tegas penanggungjawab aksi, Dzulfaqar.


Namun, ternyata Firdaus menolak pemberian gelar tersebut dan memilih meninggalkan mahasiswa karena tidak terima dengan gelar tersebut.

"Kami sempat mengejar, tapi dihadang oleh ajudan beliau," ujar Dzulfaqar.

Dikatakan Dzulfaqar, alasan pihaknya memberikan gelar karena selama ini Firdaus selalu lari dari substansi saat guru meminta haknya untuk merevisi Perwako yang merugikan mereka.

"Misalnya pas demo ke 6, guru berhasil jumpa dengan dia, tapi solusinya perwakilan guru ke Jakarta untuk menemui Mendikbud, tapi sampai disana guru tidak dapat jawaban Mendikbud. Surat dari Mendikbud langsung dikasih ke wako, Wallahu alam lah isinya," jelasnya.

Tak hanya itu, saat mahasiswa mencoba menjadi jembatan antara Pemko dan Guru, Firdaus malah meminta mahasiswa untuk mengkaji Guru Tidak Tetap (GTT) dan K2 yang bergaji ratusan ribu saja.

"Dia bilang kalau kalian bela guru, saya tolak, tapi kalau KTT dan K2 saya terima, tapi ini kan masalah di depan mata, kalau GTT dan K2 itu nanti kami buat kajian dulu," ulasnya.