Tak Hanya Tokoh Masyarakat Riau, Sekretaris Media Sandi Juga Jadi Korban Peretasan

rekaman-sms-hoax.jpg
(ist)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, Miftah Nur Sabri, mengungkapkan bahwa fitnah yang dilakukan secara masif terhadap Ustadz Abdul Somad sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu.

Disampaikan Miftah, fitnah dengan modus yang sama juga terjadi di dalam lingkaran orang-orang terdekat Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

"Fitnah terhadap UAS itu dilakukan melalui fitur medsos, fitnahnya sangat keji karena lewat akun orang kritis di lingkaran satu pak Prabowo dan Sandi yang di retas," tuturnya, Selasa, 16 April 2019.

Miftah melanjutkan, fitnah ini tidak hanya pada nomor hp saja, tapi juga menyerang akun-akun media sosial mereka seperti Facebook, Twitter, Email dan nomor hapenya.

"Tadi juga sekretaris media nya sandi yang kena, kemaren sekretaris pribadinya sandi, dan itu memang di hack," ujarnya.


Menurut Miftah, orang yang bisa melakukan peretasan ini adalah orang yang memiliki kemampuan intelijen tinggi karena peretasan ini membutuhkan alat-alat yang tidak mudah.

Kemudian, masih menurut Miftah, cara seperti ini dilakukan oleh orang yang panik sehingga tidak bisa berpikir jernih lagi dan akhirnya melewati batas-batas perilakunya.

"Kita dari 02, saat ada ulama yang dukung Jokowi kita tidak ada menebar fitnah, meretas akun begitu, kita santai aja, karena SDM kita fokus ke penyampaian visi misi 02 dan mendegradasi kinerja pak Jokowi," tutupnya.

Sebelumnya, ada pula Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau Zulhusni Domo mengaku nomor hapenya di bajak atau diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Adapun nomor hp 0812-7620-600 ini digunakan untuk memfitnah, menjelek-jelekkan Ustadz kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad dan menyampaikan kata-kata kotor ke nomor orang lain.

"Maka kalau ada sahabat semua menerima SMS yang menjelekkan Ustadz Abdul Somad atau menjelekkan Capres tertentu atau ucapan fitnah dan kata kotor lainnya yang dikirim ke sejumlah nomor, maka saya tegaskan itu bukan dari saya," tegas Zulhusni, Senin, 15 April 2019.