Pengamat Ini Sebut Jokowi Kesulitan Kumpulkan Suara Dari Riau

Presiden-bersama-Nasaruddin-dan-Dim-Syamsudin.jpg
(Antara Foto)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat Politik dari Universitas Riau (UR), Adlin menilai tim pendukung pasangan calon (paslon) pilpres nomor 01, Jokowi-Ma'aruf Amin akan kesulitan bekeja di Riau.

Alasannya dari hasil pertarungan di Pilpres 2014 lalu, Prabowo unggul tipis dari rivalnya. Namun, tidak dengan tahun ini. Ia meyakini Prabowo akan unggul besar.

Pertama, kasus persekusi Neno Warisman yang sangat menguntungkan dari paslon Prabowo-Sandi.


"Masyarajat Riau pasti masih ingat dengan kasus persekusi Neno Warisman, itu sangat berpengaruh karena kejadiannya di depan mata kita," ujar Adlin, Sabtu, 9 Maret 2019.

Selanjutnya persekusi dan intimidasi dari ustaz kebanggaan masyarakat Riau, Ustaz Abdul Somad,"UAS menjadi faktor menurunnya suara Jokowi karena dulu pernah di intimidasi oleh Banser," tambahnya.

Kemudian pengrusakan atribut Demokrat saat kunjungan mantan Presiden SBY beberapa waktu lalu. Padahal, Riau merupakan salah satu basis terkuat dari partai yang didirikan di tahun 2001 itu.

"Apalagi Riau juga menjadi basis Demokrat, buktinya salah satu pimpinan DPRD Riau dari fraksi Demokrat," tuturnya.

Belum lagi anjloknya harga sawit, karet, kelapa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Riau 2,34 persen. Hasilnya lagi-lagi akan mengancam elektabilitas Jokowi.

"Makanya para caleg ini susah memenangkan Jokowi, kalau dia mengafiliasikan diri ke Jokowi, dia akan khawatir suaranya ikut tergerus," pungkasnya.