Caleg Partai Pengusung Enggan Pasang Foto Jokowi, Ini Kata Kordias

Kordias-Pasaribu.jpg
(Hasbulah Tanjung)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil ketua DPRD Riau dari fraksi PDIP Kordias Pasaribu menyoroti para caleg dari partai pengusung Jokowi yang enggan memasang foto Jokowi dan Maruf di Balihonya.

Mantan ketua DPD PDIP Riau ini bahkan menyebut pemahaman politik para caleg ini belum matang karena tidak bisa mengimplementasikan intruksi dari DPP.

"Di Nasional mendukung, tapi di bawahnya tidak, ini kan pemahaman partai mereka belum matang," tegasnya, Selasa, 5 Maret 2019.

Harusnya, kata Kordias, para Caleg ini mengkampanyekan keberhasilan Jokowi kepada masyarakat, apalagi di Riau ini sudah ada beberapa kerja nyata yang dilakukan Jokowi.

"Mereka juga harus bisa beragumentasi di tengah masyarakat, jangan tahunya DPRD saja," tuturnya.


Dilanjutkan Kordias, adalah kesalahan besar dan langkah politik yang sangat keliru bagi seorang Caleg yang tidak mengkampanyekan Jokowi dan Maruf Amin.

"Kita lihatlah dari perolehan suara Pemilu 2014 dan ditambah data hasil survei terbaru, hingga sekarang belum ada satu partai pun di Riau yang mampu melebihi suara Jokowi," katanya.

"Artinya dengan mengkampanyekan Jokowi, maka partai akan diuntungkan, karena popularitas Jokowi lebih tinggi dari partai,"terang Kordias, Selasa, 5 Maret 2019.

Untuk itu, legislator asal Pekanbaru ini menyarankan agar sesama Caleg dari partai pengusung Jokowi bisa bergerak maksimal untuk memenangkan Jokowi.

"Kalau pak Jokowi menang karena perjuangan bersama, tentu ini akan menjadi kemenangan bersama nantinya," ulasnya.

Bahkan, PDIP sendiri sudah mengingatkan para kadernya untuk memenangkan Jokowi, dan apabila suara Caleg lebih besar dibanding suara Jokowi, maka akan ada sanksi dari DPP.

"Malah akan mendapat sangsi jika suara Jokowi lebih sedikit dari suara Calegnya, bisa ditunda pelantikannya jika sudah terpilih," tutupnya.

Untuk diketahui, pasangan Capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin selain diusung oleh PDI Perjuangan, juga Partai Golkar, PKB, PPP, Hanura, Partai Nasdem, PSI, Perindo, PKPI, PBB.