Lebih Baik Kami Gabung ke Provinsi Jambi, Pemprov Riau Cuek Saja

Perkebunan-Kelapa-Inhil.jpg
(Diskominfo Inhil)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah warga Kecamatan Renteh, Kabupaten Indragiri Hilir, mendesak Pemerintah Provinsi Riau untuk lebih memperhatikan nasib mereka saat ini.

Pemicunya, kebun kelapa mereka tidak lagi bisa menghasilkan buah dengan baik karena terendam air asin akibat intrusi air laut.

"Ini mohon jadi perhatian pemerintah, dana yang ada mohon ditambah. Selama ini masyarakat membangun tanggul secara swadaya, sekarang tak sanggup lagi, mereka butuh bantuan pemerintah," kata anggota DPRD Riau Dapil Inhil, Muhammad Arpah, Senin, 28 Januari 2019.

Masyarakat, kata Arpah, bahkan membandingkan perlakuan Pemerintah Provinsi Jambi kepada kabupaten yang berada tidak jauh dari Kecamatan Renteh.

Baca Juga: 

Harga Kelapa Anjlok Hingga Rp 600, Mahasiswa Tantang DPRD Riau



Beli Murah Kelapa Petani, Ini Kata Pengusaha Inhil

"Di sana bisa cepat, di sini lambat. Pak kalau begini, kami mau pindah provinsi sebelah saja, pemerintah tak peduli dengan kita," kata Arpah menirukan kalimat perwakilan masyarakat.

Ia menjelaskan, masyarakat juga merasa lebih dekat dengan provinsi jiran, Jambi, dibandingkan dengan Riau sehingga ancaman ini tidak bisa dianggap main-main.

"Ekonomi mereka juga banyak di sana, mereka menjual hasil kebun ke sana, karena kalau ke Tembilahan jauh, kalau ke Tembilahan lewat jalur laut pelabuhannya juga di Provinsi Jambi," tuturnya.

Sejauh ini, diakui Arpah, sudah banyak masyarakat yang hijrah ke provinsi sebelah karena sudah tidak sanggup lagi bekerja di kebun yang terkena intrusi air laut ini.

"Ditinggalkannya kebunnya, karena tidak sanggup mengelola, mereka pindah ke Jambi, cuma melapor ke perangkat desa saja," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id