Tiket Pesawat Mahal, Masyarakat Pekanbaru Hanya Bisa Pasrah

lojakan-penumpang-bandara-SSK-II.jpg
(Azhar)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Protes demi protes sudah dilayangkan atas tingginya harga tiket peawat dari dan ke Pekanbaru. Namun, hingga saat ini harga masih di posisi yang sama.

Menghadapi kondisi ini, masyarakat Pekanbaru hanya bisa pasrah. Seperti diungkapnan Hasri yang cukup sering menggunakan jasa transportasi udara.

Hasri mengatakan bahwa dengan kondisi kenaikan harga yang mencapai dua kali lipat tersebut, dirinya tidak memiliki pilihan lain, mengingat Pekanbaru merupakan kota dengan keterbatasan sarana transportasi.

"Kalau mau protes ya mau. Tapi mau kemana. Alasan saya memilih pesawat dari pada bus karena banyak hal. Kereta api disini juga tidak ada. Salah satunya ya dapat mempersingkat jarak. Kalau pakai pesawat. Coba kalau naik bus. Mau berapa lama di jalan," katanya, Kamis, 17 Januari 2019.

Kondisi yang sama juga dirasakan keponakan Hasri yang turut mengandalkan moda transportasi ini. Dimana, setiap masa liburan kuliah, Surabaya-Pekanbaru sudah menjadi rute langganan baginya.

"Saya kaget. Keponakan kalau pulang kuliah dari Surabaya ke Pekanbaru biasanya tidak ngeluh dengan harga tiket. Tapi sejak awal bulan ini yang biasanya harga standar. Sudah tidak lagi. Malah Kalau biasanya booking lebih lama bisa lebih murah. Tapi ini tidak. Kemaren itu dia hampir keluarkan uang Rp. 2 jutaan. Tapi mau gimana lagi. Dia butuh," jelasnya.

Di kesempatan yang berbeda, salah satu karyawan yang bertugas sebagai tiketing di PT. Serena Wisata, Endah mengatakan bahwa kenaikan harga ini tidak menurunkan animo masyarakat untuk membatalkan perjalanan lantaran harga tiket yang melambung tinggi.


"Kalau untuk konsumen sejak harga naik di awal bulan tidak berkurang. Masih sama saja. Soalnya memang selain harga seperti itu, tiket sudah tidak ada lagi. Untuk harga yang termurah dari Pekanbaru-Jakarta besok (Jumat, 18 Januari 2019) harganya Rp. 1.065.000 (Lion Air),"katanya sambil melihat kearah monitor.

Pengusaha Menentang.

Para pengusaha biro perjalanan yang tergabung dalam Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita) tidak tinggal diam menyikapi persoalan pelik ini. Buktinya, dalam sepekan ini mereka sepakat tidak menjajakan tiket domestik bagi seluruh lapisan masyarakat.

Ini merupakan bentuk protes mereka karena harga tiket domestik lebih unggul dari pada harga tiket manca negara,"kami, ASITA Riau selama sepekan nanti yang dimulai dari Senin kemaren sampai Selasa tanggal 22 nanti tidak akan menjual tiket untuk penerbangan domestik," jelas
Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah.

Upaya ini merupakan bentuk protes mereka karena harga tiket pesawat penerbangan domestik tidak turun-turun.

"Karena harga tiket tidak turun-turun, kami lakukan upaya ini. ASITA di Riau ada 168 travel agent. 80 persen diantaranya berada di Pekanbaru. Jadi bisa dibayangkan gimana sekarang kondisi Pekanbaru kalau kami tidak jualan tiket domestik," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id