RIAU ONLINE, PEKANBARU - Letnan Jenderal TNI Purn Datuk Seri Lela Negara Syarwan Hamid pernah berjanji jika Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) memberikan gelar adat kehormatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), maka gelar ia ditabalkan 26 November 2000, akan dikembalikan.
Janji tersebut disampaikan kepada RIAUONLINE.CO.ID, Minggu, 25 November 2018, saat mengetahui LAM Riau diketuai Syahril Abubakar tetap memberikan gelar adat kehormatan ke Jokowi dengan dasar pertimbangan jasa-jasanya kepada Riau.
"Saya dan beberapa tokoh lainnya keberatan dengan pemberian gelar dalam kurun waktu ini, kami akan mempertimbangkan untuk mengembalikan gelar yang diperoleh jika LAM memaksakan kehendaknya," kata mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di era Pemerintahan Presiden BJ Habibie tersebut, kala itu.
Pada akhir pekan lalu, Sabtu, 15 Desember 2018, Presiden Jokowi ditabalkan gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara, oleh LAM Riau. Saat ditabalkan, terlihat Ketua Umum MKA, Datuk Seri Al Azhar dan Ketua Harian LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar.
Saat prosesi penabalan tersebut, tampak terlihat politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera dan Rusli Ahmad, damping Jokowi. Selain itu, juga terlihat bupati dan wali kota di Riau serta tokoh masyarakat lainnya.
Bagi lulusan Akademi Militer Negara (AMN) 1966 ini, pemberian gelar adat ini bukan diprakarsai oleh LAMR, namun oleh Ketua LAM saja. Ini dibuktikan dengan tidak adanya konsultasi LAM dengan pemuka masyarakat Riau.
"Saya bertanya kepada Syahril (Ketua DPH LAM), apakah Anda layak memprakarsai pemberian gelar itu, tanpa berembuk dengan Pemuka masyarakat lainnya?" ungkap Pensiunan jenderal bintang tiga ini.
Tak hanya itu, Syarwan juga mempertanyakan, apa yang sudah Jokowi berikan kepada Riau selama memerintah sejak 2014 silam. Justru sebaliknya, Riau sudah memberikan banyak bagi negara ini, termasuk pembiayaan pemerintahan Jokowi selama empat tahun terakhir melalui Minyak dan Gas (migas).
"Saya pasti akan kembalikan gelar telah diberikan kepada saya, jika LAM Riau tetap bersikukuh memberikan gelar adat kepada Jokowi. Saya akan mempertahankan marwah atau harga diri saya sebagai anak puak Melayu," janji Syarwan.