RIAU ONLINE, PEKANBARU - DPRD Riau khususnya dapil Indragiri Hilir ditantang oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Gerakan Pemuda Mahasiswa Indragiri Hilir Pekanbaru (FGPMIP).
Puluhan mahasiswa ini menyambangi kantor DPRD Riau guna menemui 8 orang dewan yang berasal dari Indragiri Hilir (Inhil) guna meminta DPRD untuk menstabilkan harga jual kelapa yang saat ini anjlok.
Koordinator lapangan (korlap) aksi, Asrul mendesak 8 orang anggota DPRD Riau Dapil Inhil untuk bisa bertanggungjawab menaikkan harga jual kelapa karena masyarakat sudah tersiksa dengan rendahnya harga jual kelapa.
"Lihat penderitaan kami bapak ibu, sama-sama kita ketahui ada 8 orang dewan Dapil Inhil di sini (DPRD), terlebih Ketua DPRD ibunda Septina adalah ibu kami, kami menuntut lihat kami, cari solusi," ujar Asrul, Rabu, 5 Desember 2018 dan diamini oleh massa yang membawa spanduk "Naikkan harga Nyiur".
Dijelaskan Asrul, hari ini harga jual kelapa menyentuh angka Rp 600, harga yang menurutnya sangat tidak adil bagi petani, apalagi kelapa merupakan komoditi terbesar masyarakat Inhil.
Berdasarkan pantauan RIAUONLINE.CO.ID, massa mencoba masuk ke gedung DPRD Riau guna mencari wakil rakyatnya, namun dihadang oleh aparat keamanan.
"Biarkan kami masuk, kami ingin jumpa wakil rakyat kami," desaknya.
Untuk diketahui, ada 8 orang Dewan asal Inhil yang duduk di DPRD Riau saat ini, yakni Said Ismail (Nasdem) Abdul Wahid (PKB) James Pasaribu (PDIP) Septina Primawati (Golkar)Sulastri (Golkar) Muhammad Arpah (PPP) Agus Triansyah (PD) Musyafak Asikin (PAN).