Benarkan APBD Riau Berbasis Proyek, Fitra Beberkan Bukti-bukti ini...

Fitra-Riau.jpg
(INTERNET)

Laporan: HASBULLAH TANJUNG

RIAUONLINE, PEKANBARU - Forum Indonesia Transparansi Anggaran (Fitra) Riau angkat bicara terkait tudingan bahwa penyusunan APBD 2019 dibuat berdasarkan proyek..

Koordinator Fitra Riau, Triono Hadi, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, semua yang ada di dalam APBD adalah proyek, sebab semua kegiatan pemerintahan adalah proyek.

Pun begitu, Fitra enggan terlalu dalam mengomentari isi dari APBD 2019 karena pihaknya belum mengkaji isi dari program kerja Pemprov tersebut.

Namun, merujuk yang disampaikan anggota DPRD itu, Fitra menilai hal tersebut tidak salah. Sebab pada tahun 2018 ini penerapan anggaran Pemprov banyak yang tidak tepat sasaran.

"Misalnya tahun 2018, Fitra Riau menemukan ada program Riau pembangunan pendidikan di SMA, sekolah kurang ruang kelas belajar, dan menggunakan musholla untuk tempat belajar," ulasnya, Kamis, 29 November 2018.

Sementara, kata Triono, program pembangunan justru untuk membangun pagar dan parkir sekolah, yang nilainya bisa untuk membangun 3-4 ruang kelas baru.


"Nah, itu juga bisa dikategorikan program pembangunan berbasis proyek. Bukan pembangunan yang didasarkan atas kebutuhan yang prioritas," tuturnya.

Selain itu, masyarakat Riau juga sangat membutuhkan akses jalan, karrna banyak jalan yang dalam kondisi rusak berat, ringan, dan lainnya.

"Tapi justru yang diprioritaskan bangun Kantor Kejati dan Mapolda, yang begituan selain berbasis proyek, kami juga menyebut pembangunan tidak tepat sasaran, yang diperlukan kandang ayam, tapi yang dibangun kandang kambing," tutupnya.

Sebelumnya, Anggota DPRD Riau Ade Hartati menilai penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019 disusun berdasarkan proyek bukan berdasarkan kebutuhan di tengah masyarakat Riau.

Hal tersebut diungkapkan Ade Hartati dalam rapat paripurna pengesahan APBD 2019, politisi PAN ini mengaku sangat kecewa dengan penyusunan APBD tahun 2019.

"Berdasarkan Catatan pribadi saya, harusnya mengacu kepada kebutuhan, bukan project," tegasnya, Rabu, 28 November 2018.

Dijelaskan legislator Pekanbaru ini, di bidang pendidikan Pemprov Riau sudah dua tahun tidak menambah ruang belajar di sekolah-sekolah yang merupakan tanggung jawab Pemprov.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id