Kritik Gelar Adat untuk Jokowi, LAMR Dinilai Milik Pribadi

Jokowi-dengan-Tanjak-Melayu.jpg
(ISTANA KEPRESIDENAN)

Laporan: HASBULLAH TANJUNG

RIAUONLINE, PEKANBARU - Tokoh pemuka masyarakat Riau Syarwan Hamid mengkritisi keputusan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) yang memberikan gelar adat kepada Presiden Jokowi.

Mantan Menteri Dalam Negeri ini bahkan menuding LAM yang sekarang bukan lagi seperti LAM dahulu yang menjunjung tingg musyawarah.

"Ketua LAM sekarang seolah menganggap bahwa LAM adalah milik pribadi, mereka mengambil keputusan sendiri," ungkap Syarwan beberapa waktu lalu.

Dijelaskannya, dalam LAM ada peran tokoh-tokoh adat, orang tua dan tokoh lainnya yang harus dilibatkan dalam mengambil sebuah keputusan

Syarwan menambahkan, apabila LAM memang ingin memberikan gelar adat kepada Jokowi, maka tidak seharusnya gelar tersebut diberikan saat Jokowi juga menyandang status sebagai Calon Presiden 2019-2024.

"Situasi sekarang ini kan masa tahapan Pilpres, jadi sangat kental nuansa politisnya," tuturnya.

Lebih lanjut, bahkan hingga sekarang mantan Kassospol ABRI ini belum mengetahui apa dasar LAMR memberikan gelar adat kepada Jokowi.


"Harusnya dasar mereka memberikan gelar ini dibahas secara bersama-sama," tegasnya.

Terkait klaim pihak Jokowi yang mengatakan pembangunan jalan Tol Trans Sumatera, Syarwan menegaskan proyek tersebut sudah ada bahkan sebelum Jokowi menjadi presiden.

"Jalan tol itu proyek yang sudah lama," pungkasnya.

Sementara itu, ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Daruk Syahril Abubakar saat dimintai konfirmasi baik secara telpon seluler maupun pesan singkat di aplikasi WhatsApp belum bisa memberi keterangan.

"Jumpa saja di LAM," singkatnya Kamis, 22 November 2018.

Namun, saat RIAUONLINE mencoba menemuinya di Balai Adat jalan Diponegoro, Datuk Syahril mengatakan dirinya tidak bisa ke Balai Adat karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan.

"Urusan dengan sekretariat MKA, silahkan ke Datuk Taufik Ikram, kontaknya minta ke sekretariat," balasnya pada Jumat, 23 November 2018.

Sementara itu, Datuk Taufik saat dihubungi pada Jumat, 23 November beralasan dirinya sedang ada acara sehingga tidak bisa diwawancarai.

Terakhir, saat RIAUONLINE mencoba menghubungi kembali pada Sabtu, 24 November 2018, nomornya dalam keadaan tidak aktif.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id