Presiden Jokowi mengenakan tanjak khas melayu Riau di tengah kerumunan warga Rokan Hilir, Rabu, 9 Mei 2018
(ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Budayawan Riau Profesor Soewardi MS menilai pemberian gelar adat kepada Presiden Joko Widodo harusnya berdampak baik bagi perhatian Indonesia terhadap Provinsi Riau.
Penulis puluhan buku bertajuk sejarah dan budaya Melayu ini mengatakan pemberian gelar adat kepada Presiden bukan pertama kalinya dilakukan oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah mendapatkannya. Bahkan, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno juga diberi penghargaan oleh LAMR.
Baca Juga: Usai Diberi Gelar Adat, Jokowi Bakal Lakukan Ini Di Riau
"Itu hal yang wajar mengingat sejauh ini kontribusi Pak Jokowi juga sudah mulai besar untuk Riau," ungkap Dosen Universitas Riau ini, Jumat, 9 November 2018.
Dijelaskan Soewardi, saat ini Presiden Jokowi sedang menggesa pembangunan jalan tol yang akan berdampak baik terhadap peningkatan sektor ekonomi masyarakat Riau. Untuk itu, Soewardi berharap Presiden Jokowi bisa lebih memberi perhatian kepada masyarakat Riau, salah satunya pemberian jabatan menteri kepada orang Riau.
"Kan sudah lama juga orang Riau tidak menjadi menteri," ulasnya.
Klik Juga: Pemda Riau Berencana Beri Gelar Adat Melayu Ke Presiden Jokowi
Mengenai kritikan yang disampaikan oleh sejumlah masyarakat Melayu Riau terkait pemberian gelar adat ini, karena berbarengan dengan kontestasi Pilpres, Soewardi meminta masyarakat melihat dari sisi lain.
"Sampai hari ini kan beliau masih Presiden kita, masyarakat melayu Riau kan memang senang memberi apresiasi kepada orang yang sudah berkontribusi," tuturnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id