LAPORAN: SIGIT EKA YUNANDA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Insiden pembubaran acara di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) tepatnya di BEM Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (Fekonsos) menimbulkan beragam spekulasi di masyarakat. Pasalnya, orasi dalam kegiatan tersebut dinilai mengkritisi pemerintah hingga polemik internal politik kampus.
Gubernur Mahasiswa (Gubma) BEM Fekonsos UIN Suska Facrul Auza’i menjelaskan insiden ini bermula saat BEM Fekonsos UIN Suska Riau menggelar Pelantikan Akbar Kelembagaan se-Fekonsos dan Orasi Kebangsaan pada Sabtu, 3 November 2018. Acara ini turut mengundang sejumlah tokoh, diantaranya Presiden Mahasiswa Universitas Riau Randi Adiyana, Presiden Mahasiswa Stiami Rivaldi, Jadug demisioner Presma Universitas Diponegoro, serta Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, Fauzul.
Saat acara berlangsung, tepatnya ketika memberikan salah seorang Presma melakukan Orasi Kebangsaan, seorang oknum langsung maju dan merebut mic yang sedang digunakan untuk orasi. Melihat itu Protokeler Presma tersebut langsung maju dan melindungi Presma, namun di sisi lain oknum tidak dikenal juga merangsek menuju panggung dan berteriak-teriak sehingga kerusuhan tidak dapat dihindarkan.
Menurut Fachrul, setidaknya ada 5-10 orang yang melakukan kerusuhan. Melihat keadaan semakin chaos Gubma Fekonsos tersebut langsung menghubungi Wakil Rektor III UIN Suska yang kemudian menghubungi Dekan Fekonsos.
Sempat pergi dari lokasi acara, tenyata oknum tersebut kembali dengan lebih banyak massa. Setidaknya 30 orang datang dan berupaya membubarkan acara tersebut. Sejumlah property acara seperti spanduk dan flyer dirusak oleh massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa UIN Suska tersebut.
Melihat kondisi yang tidak lagi kondusif Dekan Fekonsos meminta untuk acara dihentikan dan dilanjutkan lain waktu kendati panitia merasa acara tetap bisa dilanjutkan.
Hingga kini, belum diketahui motif pembubaran acara ini. Sejumlah spekulasi muncul diantaranya pembubaran ini disebabkan oleh kritisi pemerintah dalam Orasi Kebangsaan yang dilakukan oleh para Presma maupun pembubaran ini disebabkan oleh pihak BEM Universitas UIN Suska yang tidak diundang dalam acara tersebut.
Gubernur Fachrul menyebutkan sempat dihubungi dan diminta bertemu dengan pihak BEM UIN Suska pukul 02.00 WIB dinihari. Namun, ia tidak menyanggupi dan meminta bertemu pagi hari sebelum acara. Hingga acaranya dimulai pertemuan urung dilakukan dan malah tersebut terjadi.
Menanggapi hal ini, Fachrul sangat menyayangkan aksi pembubaran ini. "Sangat disayangkan, acara ini wadah mahasiswa belajar secara sah dan legal di mata hukum justru dibubarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab secara represif. Jika memang terbukti kami melakukan pelanggaran silakan dibuktikan. Jika terbukti, maka kami akan bertanggung jawab dan meminta maaf secara terbuka,” tandasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id