Massa Aksi: Nawa Cita atau Nawa Duka!

Ribuan-mahasiswa-yang-berunjuk-rasa-salat-Ashar-di-jalanan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SIGIT EKA YUNANDA)

Laporan: SIGIT EKA YUNANDA

RIAUONLINE, PEKANBARU - Salah satu yang diteriakkan massa aksi adalah program Nawa Cita, yang selama ini menjadi program andalan Pemerintahan Jokowi-JK.

"Nawa cita adalah omong kosong dan tidak berhasil. Malah, hanya menyisakan duka di hati masyarakat Indonesia. Nawa Cita dinilai hanya sebagai wacana dan tidak pernah benar-benar terlaksana dengan baik. Justru, sebagian kebijakan dinilai pro-rakyat," teriak orator dalam aksi, Senin 29 oktober 2018.

"Kita masih ingat dengan segar janji-janji Kampanye Jokowi. Dahulu Ia berjanji Tidaka akan mencabut subsidi BBM, namun kenyataannya dicabut dan harga semakin mahal. Katanya akan dibuka 1000 lapangan kerja, namun nyatanya dibuka untuk asing," tambahnya.

Begitu juga program wajib belajar juga mendapat sorotan. Mereka menilai wajib belajar untuk anak Indonesia belum berhasil. Karena masih banyak yang tidak bisa belajar karena pendidikan mahal.


"Berjanji Swasembada Beras, namun justru impor beras ketika rakyat panen raya," ujarnya lagi.

Bahkan, solusi yang diberikan pemerintah merupakan solusi konyol. Misalnya saat daging mahal, masyarakat diminta makan bekicot. Saat listrik mahal, cabut meteran.

"Konyol atau tidak?" teriak salah seorang orator.

Massa dari Aliansi Mahasiswa Riau Menggugat dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar unjuk rasa di depan gerbang DPRD Provinsi Riau, Senin, 29 Oktober 2018.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id