MUI Riau: Pembakaran Bendera Tauhid Sangat Melukai Umat Islam

Bendera-Tauhid-dibakar.jpg
(Tempo.co/Instagram)


LAPORAN: SIGIT EKA YUNANDA

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Aksi Bela Islam 2 yang diagendakan Kamis 25 Oktober 2018 besok di depan Masjid Agung An-Nur sebagai reaksi atas Pembakaran Bendera Tauhid oleh oknum Banser pada peringatan Hari Santri di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu dinilai wajar oleh MUI Riau sebagai wujud terlukanya umat Islam aksi tersebut.

“Aksi ini kehendak umat, tidak masalah dan wajar dilakukan. Aksi pembakaran bendera Tauhid ini sangat salah dan sangat melukai umat,” Ketua MUI Riau, ujar M. Nazir saat dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 24 Oktober 2018.

Menurut Nazir, aksi pembakaran bendera Tauhid ini merupakan sesuatu yang salah serta tidak bisa dibenarkan dan menolak keterangan bahwa yang dibakar adalah bendera Hizbuth Tahrir Indonesia (HTI) sebagai ormas yang dilarang sebab disebut mengancam kedaulatan.

Baca Juga: Tokoh Islam Riau Desak Banser Minta Maaf ke Umat Islam Indonesia


Hal ini dinilai sebagai pembenaran yang tidak bisa diterima sebab kalimat Tauhid yang tertera dalam bendera tersebut merupakan kalimat yang harus dimuliakan oleh umat Islam.

Dalam upaya penyelesaian ini MUI sendiri telah meminta hal ini dilanjutkan ke proses hukum dan meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan menindak tegas oknum yang melakukan pembakaran sebagai pembelajaran kedepan.

MUI juga menuntut Nahdatul Ulama (NU) sebagai induk organisasi Banser bertanggung jawab dan tidak membuat alibi-alibi yang tidak benar. Selain itu MUI juga mengimbau NU memperhatikan Banser terutama pemuda-pemuda untuk tidak terlalu reaktif dalam menyikapi isu-isu seperti ini.

Klik Juga: Kutuk Pembakaran Bendera Tauhid, Politisi PKS Siap Ikut Aksi Bela Islam 2

“Mengapa (Bendera Tauhid) dibakar? Apa salahnya disimpan dengan baik, atau diserahkan ke aparat jika dinilai melanggar. Tidak ada jalannya mengatakan ini bendera HTI. Ini kilah-kilah yang tidak bisa diterima,” tegasnya.

MUI berharap kejadian ini menjadi pelajaran dan tidak membuat Umat Islam terpecah-pecah. “Kita himbau umat Islam bersatu, jadikan ini pelajaran. Jangan sampai ada penyusup yang memecah belah umat,” sebutnya mengakhiri.