RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Riau tetap berupaya keras untuk mencegah dan menghentikan penularan penyakit Campak dan Rubella. Pasalnya hingga kini, vaksinasi ini masih jauh dari target, yakni 95 persen atau 35 persen/tanggal 16 Oktober 2018.
Kepala Dinkes Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan pihaknya menerapkan metode pengulangan jadwal bagi mereka yang berada di sekolah-sekolah. Dimana, saat ini pemberian imunisasi bagi anak usia 9 bulan - 15 tahun yang dicanangkan tidak lagi berada di puskesmas ataupun rumah sakit. Melainkan sudah menyasar hingga kesekolah-sekolah.
"Dengan waktu yang sudah tertinggal jauh seperti ini, untuk Kota seperti Pekanbaru kami akan kembali turun ke sekolah-sekolah dengan skejul baru," katanya, Rabu, 17 Oktober 2018.
Dengan jadwal baru tersebut, diharapkannya, target pencapaian akan melejit dengan baik setelah sempat terhenti akibat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) di beberapa daerah di Riau yang melarang imunisasi tersebut diberikan kepada anak-anak beragama Islam. Sebab, belum mengantongi sertifikat halal dari MUI.
"Mudah-mudahan, dengan upaya skejul ulang ini akselerasinya, pencapaiannya ada peningkatan," jelasnya.
Selain upaya di atas, Dinkes Riau yang bekerja sama dengan para pemangku kebijakan yang berada di Kabupaten dan Kota di Riau menggalakkan kembali agar para orangtua bersedia menerima vaksin MR untuk putra-putrinya.
Terbukti, dengan cara seperti ini angka peningkatan jumlah anak-anak yang diberikan imunitas tubuh ini bertambah dengan cepat.
"Untuk Kota Pekanbaru sudah 21 persen. Karena turut dihadiri oleh Wakil Walikota yang menginstruksikan kepada lintas sektor untuk mendukung program ini," jelasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id