Syamsuar: Malu Kito, Masih Banggakan di Atas Minyak, di Bawah Minyak

Bupati-Siak-Syamsuar-bertemu-Nicholas-dan-Cleorisya.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

Laporan: Ahmad Arfian 

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Bagi Gubernur Riau Terpilih, Syamsuar, Sumber Daya Alam (SDA) berupa minyak dan gas, sudah bukan lagi jaminan bagi rakyat di Bumi Lancang Kuning untuk patut dibangga-banggakan.

Provinsi Riau tidak boleh lagi membanggakan, di atas minyak, di bawah minyak, Jangan sampai terlena Sumber Daya Alam di Riau. Pendididkan paling utama.

“Dibawah minyak diatas minyak, itu dulu. Jangan sampai terbuai oleh SDA, pendidikan yang pertama,: ujar Syamsuar, Senin, 8 Oktober 2018, saat bersilaturahmi dengan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Riau (Umri).

Justru sebaliknya, Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni dan berkualitaslah harus dipersiapkan sejak sekarang. Syamsuar mengatakan, sebagai orang susah, ia merasakan bagaimana perjuangan untuk menggapai pendidikan tinggi hingga memperoleh gelar sarjana. 

“Kami sudah merasakan suka dan duka sekolah, jika dirasakan, tak mungkin rasanya sarjana,. Dalam bayangan saya untuk kuliah itu susah, saya merasa pendidikan ini sangat penting, SDA akan habis, tapi SDM tidak ada habis," kata Gubernur Riau terpilih yang juga Bupati Siak tersebut saat silaturrahmi ke Universitas Muhammadiah Riau (Umri), Senin, 8 Oktober 2018. 


Syamsuar dan pasangannya, Edi Natar Nasution, terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 27 Juni 2018 silam. 

Dalam kampanyenya, Syamsuar berjanji akan mewujudkan visi dan misinya, termasuk mengejar keteringgalan di sektor pendidikan. 
Ia menjelaskan, penerimaan mahasiswa sangat sedikit, selain itu banyaknya jumlah yang mendaftar juga menjadi kekhawatiran di masa akan datang. 

“Kurang lebih 200 ribu anak mendaftar kuliah, diterima hanya puluhan, selebihnya mau kemana? Untng-untung dia keluar (provinsi), kalau orangtuanya punya duit," kata Bupati Siak dua periode tersebut. 

Syamsuar juga berjanji akan memprioritaskan pemberian beasiswa kepada mahasiswa, dosen, dan Tahfidz (Hafal Alquran) sebagai penunjang pendidikan di Riau. Kemudian, guru-guru honorer yang mengeluh dengan gaji kecil. 

“Dengan amanah ini, kami akan adakan beasiswa ditujukan untuk mahasiswa, guru, dosen, tahfidz untuk pendidikan. Daerah lain bisa kenapa di Riau tidak bisa," jelasnya. 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id